Bandung, Pesanjabar.com – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Jawa Barat telah mekaksanakan Rapat Pleno Daerah ke-2 secara daring pada Jumat (16/05).
Kegiatan ini dilakukan secara hybrid ini menjadikan rapat yang secara menyeluruh dapat diikuti oleh seluruh jajaran pengurus, pelaksana daerah, perwakilan PKBI Nasional, pengurus cabang dari seluruh Jawa Barat, serta relawan remaja PKBI.
Rangkaian kegiatan pleno ini mencakup, Pemaparan laporan kelembagaan dan keuangan PKBI Jabar tahun 2024, Presentasi program remaja dan hasil capaian tahun 2024, Pembahasan rekomendasi peningkatan kapasitas cabang, Diskusi dan penetapan Jadwal Musyawarah Cabang (Muscab), dan Penetapan implementasi grand design remaja PKBI.
Pada kesempatan tersebut, pertemuan ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi, konsolidasi dan penguatan arah organisasi dalam menghadapi tantangan sosial, keberlangsungan organisasi dan dinamika relawan remaja. Hal ini dipandang harus dilakukan oleh seluruh stakeholder untuk merealisasikannya.
Ketua Pengurus Daerah PKBI Jawa Barat, Ir. Abdal Matin, mengatakan bahwa rapat ini harus dijadikan sebagai momentum untuk menjalankan mandat musyawarah dan kolaborasi. Meskipun tahun lalu banyak halang-rintang dalam setiap gerak, penurunan kemitraan dengan beberapa lembaga, jangan sampai terjadi di tahun 2025 ini. Kita harus mempersiapkan rencana strategis.
“Sebagai pengurus baru, kami terus berupaya menjalankan mandat musyawarah daerah dengan semangat kolaborasi. Kami sadar bahwa peluang PKBI daerah Jawa Barat dan cabang di tahun 2024 dipenuhi tantangan, termasuk adanya penurunan kerja sama dengan lembaga mitra jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tapi kami optimistis—dengan memperkuat kapasitas kader, menciptakan peluang kemandirian organisasi seperti membentuk lembaga pelatihan, dan memperluas jejaring, PKBI Jabar akan tetap relevan dan berdampak bagi masyarakat.” ujarnya.
Sekretaris Pengurus Nasional, Dra. Josephine Rosa Marietta, M.Psi., memberikan pembekalan kepada seluruh jajaran PKBI yang ikut serta dalam rapat tersebut dengan menitik beratkan pada beberapa hal yang disampaikan. Menurutnya, ada lima tantangan yang harus dihadapi oleh PKBI;
- Meningkatnya Konservatisme Global
- Kesenjangan layanan kesehatan
- Krisis iklim
- Informasi hoaks yang terus merajalela
- Lemahnya sistem perlindungan berbasis gender
Ia berharap bahwa PKBI mampu mengatasi lima tantangan tersebut, maka dari itu ia memberikan dorongan kepada PKBI Jawa Barat agar meresponnya dengan mengantisipasi tren remaja dengan strategi recruitment yang lebih inklusif dan efektif melalui pemanfaatan platform digital.
Adapun sidang pleno ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting. Salah satunya adalah melaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) di PKBI Cabang Jawa Barat. Selain itu, PKBI akan memperkuat relawan remaja melalui rekrutmen serentak, pelatihan berbasis kurikulum, serta keterlibatan aktif remaja dalam perencanaan program dan kelembagaan.
PKBI juga mendukung platform kampanye edukatif ramah remaja, seperti podcast, radio, dan media sosial.
Sidang pleno ditutup dengan kesepakatan peserta terkait hasil diskusi Komisi A dan B, yang dianggap sah karena memenuhi quorum. PKBI Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk terus menjadi organisasi inklusif, berkelanjutan, dan berdaya dalam memperjuangkan hak kesehatan seksual dan reproduksi di Jawa Barat.(**)