PURWAKARTA. pesanjabar.com – Kabupaten Purwakarta terus menggenjot pembangunan desa berbasis data sebagai pondasi utama menuju desa yang mandiri dan berkelanjutan. Hal ini tercermin dari hasil pemutakhiran Indeks Desa 2025 yang menunjukkan peningkatan status sejumlah desa, sebagaimana dibahas dalam Rapat Koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Janaka, Setda Purwakarta, pada Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini dipimpin Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rahmat Heriansyah, dan dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Purwakarta, Alit Sukandi. Fokus utama pertemuan adalah penetapan hasil pemutakhiran indeks serta perumusan strategi pengembangan desa ke depan.
Alit Sukandi menjelaskan bahwa proses penetapan dilakukan berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Ia menegaskan bahwa indeks desa menjadi tolok ukur penting dalam menilai kemandirian desa dan menentukan arah kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.
Forum juga diwarnai diskusi mendalam mengenai penyempurnaan instrumen indeks. Haerul Tamam, narasumber dari TAPM Kabupaten, menyoroti pentingnya data yang akurat sebagai dasar pembangunan. Ia menegaskan bahwa perencanaan tanpa data akan berujung pada kegagalan, serta memperkenalkan perubahan nama dari Indeks Desa Membangun (IDM) menjadi Indeks Desa, sesuai dengan Permendesa PDTT Nomor 9 Tahun 2024.
Hasil pemutakhiran menunjukkan tren menggembirakan. Dari 183 desa di 17 kecamatan, terdapat 10 desa yang statusnya naik dari “Maju” menjadi “Mandiri” dan 2 desa dari “Berkembang” menjadi “Maju.” Total desa mandiri kini mencapai 96 desa, naik dari 86 desa pada tahun sebelumnya. Meski begitu, terdapat empat desa yang turun statusnya dari “Maju” menjadi “Berkembang,” sehingga memerlukan evaluasi mendalam.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor, termasuk perangkat daerah, TAPM, pendamping desa, kecamatan, Apednas, APDESI, TP Posyandu, Dinas Kesehatan, Pendidikan, DKUPP, dan BPBD. Kehadiran mereka memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pembangunan desa yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Rapat koordinasi ini menjadi penanda bahwa data bukan sekadar angka, melainkan representasi dari kerja keras seluruh elemen dalam membangun desa yang lebih baik. Purwakarta pun kian mantap melangkah menuju visi kabupaten dengan desa-desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. (****)