Pendidikan Berkarakter di Jabar: Cetak Generasi Panca Waluya Hadapi 2045

Sae Pesanjabar/PESANJABAR
Pendidikan Berkarakter di Jabar: Cetak Generasi Panca Waluya Hadapi 2045

BANDUNG, Pesanjabar.com — Tiga bulan terakhir, sektor pendidikan di Jawa Barat menjadi fokus perhatian Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, dengan sejumlah kebijakan baru yang mulai diterapkan.

Berbagai kebijakan yang dilahirkan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat sejatinya diarahkan untuk membentuk generasi Panca Waluya—yakni generasi yang sehat (cager), berakhlak baik (bageur), jujur (bener), cerdas (pinter), dan tanggap (singer), sesuai nilai-nilai luhur masyarakat Sunda.

Dalam unggahan di media sosial, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa generasi Panca Waluya ini diharapkan mampu menjadi generasi yang kompetitif dan siap bersaing di berbagai bidang.

“ Generasi Panca waluya ini, diharapkan bisa bersaing, berkompetisi di kancah nasional, lebih bagusnya di kancah global, untuk 20 tahun kedepan,” tuturnya.Bandung (08/05/2025)

Dalam pandangan Herman Suryatman, Sekda Jawa Barat, arah masa depan bangsa sudah mulai tergambar. Ia meyakini bahwa dalam dua dekade mendatang, Indonesia akan tumbuh menjadi negara maju. Dalam konteks itu, ia menaruh harapan besar kepada generasi muda Jawa Barat untuk tidak sekadar menjadi penonton, tetapi tampil sebagai aktor utama yang membawa perubahan dan kemajuan.

“ Insya Allah tahun 2045, Indonesia bisa menjadi negara yang maju di dunia, seperti China, India, Amerika, tentunya generasi jawa barat harus menjadi, pemeran utama, harus menjadi pemimpin utama, dan itu harus di persiapkan saat dini, dan saat ini ,” jelasnya.

Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di sektor pendidikan. Di antaranya adalah pelarangan kegiatan study tour dan wisuda yang dinilai membebani orang tua siswa dengan biaya yang tidak perlu. Gubernur menilai bahwa kegiatan study tour tetap bisa dilaksanakan tanpa harus keluar kota, cukup di wilayah masing-masing. Sementara itu, kegiatan wisuda dianjurkan untuk diganti dengan acara perpisahan yang sederhana namun tetap bermakna.

Selain itu, Gubernur Dedi Mulyadi juga mendorong penguatan pendidikan karakter sebagai bagian dari transformasi menyeluruh di sektor pendidikan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penanganan terhadap anak-anak yang mengalami permasalahan dalam dinamika sosial, seperti terlibat tawuran atau perilaku menyimpang lainnya.

Anak-anak dengan latar belakang tersebut tidak langsung dikucilkan, melainkan diarahkan untuk mengikuti pembinaan khusus di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Siliwangi. Di sana, mereka akan mendapatkan pendidikan karakter, disiplin, serta pembekalan mental dan kebangsaan, dengan harapan bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih kuat, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif.

Rangkaian kebijakan ini menandai komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tidak hanya membenahi sistem pendidikan, tetapi juga membentuk generasi muda yang tangguh secara intelektual, emosional, dan moral. Dengan arah kebijakan yang semakin progresif, Jawa Barat menatap masa depan dengan optimisme, mempersiapkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.  (**)

Source: Sosial Media Sekertaris Daerah Jawa Barat Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *