CIANJUR. pesanjabar.com — Masjid bukan hanya tempat untuk beribadah, tetapi juga merupakan pusat kehidupan umat yang menghidupkan iman, ilmu, dan persaudaraan. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kader Dewan Masjid Indonesia (DMI) Tingkat Provinsi Jawa Barat yang diadakan di Hotel Sanggabuana, Cipanas, Cianjur, pada Sabtu (20/9).
Dengan tema “Paradigma Baru Gerakan DMI Jawa Barat: Menjadikan Masjid sebagai Pelopor dalam Meningkatkan Peradaban Bangsa”, acara ini menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Dudu Rohman, sebagai narasumber utama.
Dalam penjelasannya, H. Dudu Rohman menekankan bahwa masjid memegang peranan penting dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan ekonomi, radikalisme, dan krisis literasi. Ia mengingatkan bahwa masjid seharusnya menjadi tempat untuk menghidupkan kembali rasa tanggung jawab sosial serta mempererat rasa kepemilikan terhadap bangsa.
“Sering kali masyarakat kita menghadapi kesulitan ekonomi, bahkan untuk sekadar menunggu makanan pun terasa berat. Karena itu, masjid harus hadir untuk mengatasi itu, karena yang memakmurkan masjid adalah orang-orang beriman. Jangan ada batasan di antara kita, baik sesama muslim maupun dengan saudara non-muslim. DKM harus mampu merangkul semua pihak,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti perlunya adanya program konkret untuk memajukan masjid. Di antaranya adalah dengan menghidupkan pembinaan iman dan akhlak, mengembangkan dakwah digital, dan menjadikan masjid sebagai pusat literasi. “Masjid kita harus kembali hidup dengan budaya membaca dan menulis, baik itu Al-Qur’an, sejarah, maupun ilmu pengetahuan,” tambahnya.