Diza juga menyoroti potensi wisata kawasan Penyengat Rendah, khususnya Pantai Aur Duri, yang menjadi destinasi favorit saat Sungai Batanghari surut. Menurutnya, ini peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan berkembang bersama koperasi.
“Apalagi akan digelar Festival Layang-Layang Hias pada 15-17 Agustus mendatang. Semangat kolektif warga harus terus didukung pemerintah,” kata Diza.
Sementara itu, Lurah Penyengat Rendah M. Fahlevi Rawi menjelaskan bahwa pembentukan koperasi ini hasil dari musyawarah kelurahan pada Mei lalu, merujuk pada SE Menteri Koperasi No. 1 Tahun 2025. Gerai sembako yang dibuka merupakan tindak lanjut dari kesepakatan tersebut dan telah melibatkan kolaborasi dengan BUMN dan BUMD.
Fahlevi optimistis koperasi ini mampu menawarkan harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau dari pasar tradisional. Selain itu, Penyengat Rendah juga memiliki potensi pertanian dengan lahan 100 hektar, yang akan dimaksimalkan melalui kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia.
“Kami akan pastikan pupuk bersubsidi bisa langsung diterima petani. Hasil pertanian juga akan diintegrasikan dalam sistem distribusi koperasi,” jelasnya.