Poin kedua dalam deklarasi menyoroti pentingnya stabilitas dan perdamaian internasional serta penguatan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keuangan. Indonesia memandang hal ini sebagai peluang untuk memperluas akses pasar produk dalam negeri dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional.
“Dalam situasi global yang tidak menentu, BRICS diharapkan menjadi pasar alternatif bagi produk-produk Indonesia,” tambah Airlangga.
Pilar ketiga menegaskan komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan. Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi menuju energi hijau harus tetap memperhatikan kepentingan negara-negara berkembang.