Subang, Pesanjabar.com – TOA, Waskita, Wakachiku, HK, Abipraya (TWWHA) yang melalui Event Organizer (EO) PT. Anindya Karya Desain menggelar kegiatan Awareness Event yang dilaksanakan Kamis (22/05), di Balai Desa Pusakajaya, Kecamatan Pusakajaya, dengan Yayasan Nusa Sehati sebagai Group Leader pada acara tersebut.
Untuk merealisasikan amanah dari Kementerian Lingkungan Hidup tentang rencana pengelolaan lingkungan dan sosial. Saat pelaksanaan kontruksi berlangsung, kesehatan masyarakat sekitar dan kesehatan pekerja harus dijaga berdasarkan regulasinya. Penambahan populasi penduduk dari luar daerah sebagai pekerja proyek patimban dan berdasarkan data bahwa Kabupaten Subang memiliki riwayat infeksi HIV yang cukup tinggi peringkat ke-5 di Jawa Barat, kedua hal itu menjadi faktor terbentuknya kegiatan Awareness Event.
Penanggung Jawab (PIC) kegiatan Awareness Event, Ilham Rizki, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka penyebaran penularan HIV AIDS di lingkungan kerja.
“Untuk Awareness Event ini, target kita adalah masyarakat desa terdampak ring satu” ujarnya.
Upaya menekan penyebaran penularan dan menjaga kesehatan lingkungan kerja serta lingkungan sosial ini berlaku untuk 6 desa terdampak yaitu Desa Patimban, Desa Kalentambo, Desa Gempol, Desa Pusakaratu, Desa Kotasari dan Desa Pusakajaya. Edukasi tentang penanggulangan HIV AIDS dilakukan secara bertahap melalui forum-forum pekerja dan kegiatan skala menengah kepada masyarakat sekitar dengan pembagian 2 wilayah, paket 5 mengatasi 3 desa dan paket 6 mengatasi 3 desa.
“Sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan, 21 diskusi kelompok kecil, 11 kali diskusi kelompok besar, 7 kali layanan dari rumah ke rumah, dan 3 kali kegiatan awareness event. Awareness Event ini dilaksanakan setahun sekali” tambahnya saat wawancara langsung.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Maxi, yang mewakili Bupati Subang, menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi.
“HIV AIDS ini Tentunya menjadi salah satu masalah utama kesehatan masayarakat di kab. Subang, Di kabupaten subang dalam 3 bulan terahir ada 104 kasus, dari 104 kasus, 43% berasal dari kasus hubungan sesama jenis, ada pergeseran pola prilaku seks yang harus di perbaiki”, ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu momentum untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada masyarakat di desa terdampak, para pekerja, dan pelajar tentang bahaya HIV AIDS serta cara pencegahan penyebaran HIV AIDS. Pengecekan kesehatan gratis juga digelar untuk umum, untuk mengetahui indikasi terpapar virus sejak dini adalah langkah pertama dalam memutus rantai penularan virus.
Selanjutnya kegiatan pun di isi dengan berbagai drama yang dipersembahkan oleh Yayasan Resik, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Subang dan Female Plus, menyampaikan pesan-pesan edukasi bahaya HIV AIDS serta cara pencegahan penyebaran HIV AIDS. Kemudian, ketiga pihak yang senantiasa bergerak mengedukasi dan menekan penyebaran virus mendapat penghargaan dari TWWHA oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Subang.
Kegiatan diahiri dengan penyampaian jargon dari masing-masing penggiat edukasi.
“Jauhi virusnya, bukan orangnya.”
“Lebih baik mengetahui HIV AIDS di awal dari pada mengetahuinya ketika sakit.”.(**)