Wamen Ariza: Bangun Desa, Bangun Indonesia

Presiden Prabowo Subianto menempatkan pembangunan desa sebagai fokus utama dalam Asta Cita ke-6, yaitu membangun dari desa untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan pemerataan ekonomi.

kemendesa/sae/PESANJABAR
Wamen Ariza: Bangun Desa, Bangun Indonesia

Jakarta, Pesanjabar.com – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ariza Patria, menegaskan bahwa kemajuan desa menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan nasional. Ia menyebut mayoritas penduduk Indonesia tinggal di desa, sehingga pembangunan desa berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Indonesia menempatkan pembangunan desa sebagai pilar utama transformasi nasional, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” jelas Wamen Ariza, dalam acara Symposium on SDGs ASEAN-CHINA United Nations Development Programme (UNDP) di Denpasar, Senin (19/05/).

Acara ini dihadiri oleh Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Dirjen PPDT Samsul Widodo, Staf Khusus Menteri Muhammad Fahad At-Tamimi, dan pejabat tinggi Kementerian Desa lainnya.

Menurutnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan pembangunan desa sebagai fokus utama dalam Asta Cita ke-6, yaitu membangun dari desa untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan pemerataan ekonomi.

Dalam acara tersebut, Ariza juga menjelaskan bahwa kemiskinan dan bencana alam merupakan tantangan global yang saling berhubungan. Kemiskinan membuat masyarakat lebih rentan terhadap bencana, sementara bencana bisa memperburuk kemiskinan karena merusak infrastruktur dan mata pencaharian. Ia juga menyinggung krisis lingkungan yang memperparah kondisi ini.

“Tema kali ini sangat relevan di tengah tantangan global yang makin kompleks, seperti kemiskinan, krisis lingkungan, bencana kemanusiaan, serta pergeseran energi dari fosil ke energi terbarukan,” tambahnya.

Ia menilai pentingnya pembangunan yang adil antara desa dan kota, agar semua wilayah punya akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang. Ini juga bisa mengurangi urbanisasi karena desa mampu menyediakan lapangan kerja sendiri bagi warganya.

Ariza menyadari adanya ketimpangan pembangunan yang mendorong banyak orang pindah ke kota, sementara desa malah semakin tertinggal. Ini menjadi masalah yang cukup serius untuk segera dirumuskan penyelesaiannya, mengingat Indonesia sejak zaman dahulu sangat erat dengan sistem masyarakat desa.

Namun, ia optimis bahwa tantangan ini bisa menjadi peluang untuk berinovasi, bekerja sama lintas sektor dan negara, serta menciptakan solusi yang adil dan berkelanjutan.

“Selain itu, kita menyaksikan ketimpangan pembangunan, yang mendorong arus urbanisasi besar-besaran, dan di saat bersamaan, desa-desa kita justru menghadapi tekanan keterbelakangan dan marginalisasi,” tambahnya.

“Namun saya percaya, di balik tantangan besar, selalu tersedia peluang besar pula. Kesempatan untuk berinovasi, berkolaborasi lintas sektor dan lintas negara, dan menghadirkan pendekatan yang lebih adil dan berkelanjutan,” pungkasnya dikutip dari kemendesa.go.id.

Pada kesempatan ini ia menyampaikan harapan agar tujuan utama dari Pembangungan Desa Pilar Utama Transformasi NAS, Transformasi NAS dalam konteks Kementerian Desa berkaitan dengan:

  1. Transformasi Pendampingan – Perubahan peran dan fungsi tenaga pendamping desa agar lebih profesional dan berbasis data.

  2. Transformasi Ekonomi Desa – Mendorong pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan unit usaha produktif lainnya.

  3. Transformasi Sosial dan Kelembagaan – Penguatan kapasitas pemerintah desa dan partisipasi masyarakat.

  4. Transformasi Data dan Digitalisasi – Pemanfaatan data SDGs Desa dan sistem digital untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan desa.

Maka dari transformasi tersebut, membangun Desa merupakan langkah yang tepat untuk membangun Indonesia.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *