REDAKSI.pesanjabar.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Joya Hadikusumo, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari parlemen. Hal itu ia sampaikan melalui pernyataan terbuka kepada publik pada Kamis (11/9/2025).
Rahayu menjelaskan bahwa ucapannya dalam sebuah podcast enam bulan lalu menimbulkan polemik. Potongan video berdurasi sekitar dua menit dari acara “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan Hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” menuai kritik karena dianggap menyinggung anak muda serta masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.
“Saya sama sekali tidak berniat meremehkan perjuangan generasi muda maupun masyarakat. Namun saya menyadari ucapan saya telah melukai banyak pihak. Kesalahan sepenuhnya ada pada saya, dan untuk itu saya memohon maaf sebesar-besarnya,” tutur Rahayu.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, ia memutuskan mundur dari keanggotaan DPR RI. Meski demikian, Rahayu berharap bisa menuntaskan satu agenda terakhir, yaitu pembahasan sekaligus pengesahan RUU Kepariwisataan di Komisi VII DPR RI.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat di daerah pemilihannya — Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu — atas dukungan yang telah diberikan. Ia menegaskan, dana aspirasi yang masih tersisa akan sepenuhnya dialokasikan untuk program kesehatan, pelatihan kewirausahaan, serta pemberdayaan pemuda.
Rahayu menambahkan, mundur dari DPR tidak berarti menghentikan kiprahnya dalam memperjuangkan berbagai isu penting. Ia berkomitmen tetap aktif melalui organisasi yang ia pimpin, dengan fokus pada isu perdagangan manusia, transisi energi, krisis iklim, keterlibatan pemuda, dan peningkatan representasi perempuan.
“Perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus dilakukan dari kursi DPR. Selama masih ada ketidakadilan, kita wajib terus berjuang,” tegasnya.
