Di awal doa, Menag mengucap syukur atas anugerah Pancasila yang menjadi falsafah hidup, pemersatu, dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga memohon agar para pahlawan yang gugur diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Ya Allah, semoga para pahlawan dan syuhada yang telah mendahului kami memperoleh ketenangan dan kebahagiaan abadi di sisi-Mu,” lanjut Menag.
Menag pun berdoa agar bangsa Indonesia senantiasa dilindungi dari bencana, fitnah, dan perpecahan, serta dikaruniai hati lapang dan pikiran bijak untuk memperkuat persatuan.
Doa kemudian ditutup dengan permohonan kebaikan di dunia dan akhirat bagi bangsa Indonesia: “Rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qina ‘adzaban-nar. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.” (**)