Program yang dijalankan meliputi:
- Pengembangan produk dan inovasi potensi desa
- Pemberdayaan UMKM berbasis kearifan lokal
- Pembangunan desa ekowisata digital
- Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup
- Pengelolaan sampah dan literasi desa menuju smart village
Monitoring kegiatan dilakukan pada 20 Agustus, sementara lokakarya akhir diselenggarakan pada 30 Agustus 2025. Menurut Ketua Panitia, Dr. Hj. Silvy Sondari Gadzali, S.Psi., M.M., luaran KKNM 2025 mencakup laporan kegiatan, artikel ilmiah di jurnal pengabdian terakreditasi, serta video dokumenter yang diunggah melalui kanal YouTube resmi Universitas Subang.
Penegasan Ketua LPPM Universitas Subang
Ketua LPPM Universitas Subang, Dr. Ujang Charda S., S.H., M.H., M.IP., M.AP., menekankan bahwa KKNM bukan sekadar mata kuliah wajib, melainkan sarana pembentukan karakter mahasiswa.
“Kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan realitas sosial di lapangan. Selain membantu masyarakat, mereka juga belajar memahami problem riil serta melatih kepemimpinan, kreativitas, dan empati. Inilah pembelajaran yang tidak akan mereka dapatkan sepenuhnya di ruang kelas,” jelasnya.
Apresiasi Ketua Yayasan
Ketua Yayasan Kutawaringin Subang, Dr. H. Ahmad Sobari, S.Sos., M.AP., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Sebanyak 564 mahasiswa telah turun ke 27 desa, berbaur dengan masyarakat, mendengar persoalan, dan menghadirkan solusi. Ini bukti nyata bahwa Universitas Subang bukan hanya menghasilkan lulusan berilmu, tetapi juga berakhlak, berbudaya, dan peduli pada lingkungannya,” ujarnya.