Jakarta, Pesanjabar.com – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menerima audiensi Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy B. Panjaitan, bersama Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga dan jajaran lainnya, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (28/5). Pertemuan tersebut membahas kesiapan dan dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan ajang internasional Trail of The Kings (TOTK) 2025 yang akan digelar di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 17–19 Oktober 2025 mendatang.
Event TOTK 2025 ditargetkan akan diikuti oleh 2.200 pelari dari 25 negara. Terdapat enam kategori lomba yang disiapkan, mulai dari Kids Run, 5K, 18K, 28K, 60K, hingga 100K, yang tidak hanya menantang secara fisik tetapi juga menyuguhkan keindahan lanskap alam Danau Toba yang spektakuler. Lebih dari sekadar perlombaan, TOTK merupakan bagian dari strategi besar untuk memposisikan Danau Toba sebagai pusat global aktivitas luar ruang.
Direktur Utama BPODT, Jimmy B. Panjaitan, menyatakan bahwa Trail of The Kings adalah simbol transformasi Danau Toba dari sekadar destinasi wisata pasif menjadi panggung olahraga kelas dunia.
“Ini adalah rebranding besar yang memadukan sport tourism, ekowisata, wisata budaya, dan geowisata dalam satu narasi kuat. Kita ingin Danau Toba berdiri sejajar dengan destinasi global seperti Patagonia dan Queenstown,” ujar Jimmy.
Menurutnya, keunggulan Danau Toba terletak pada keindahan lanskap Geopark, kekayaan budaya yang masih lestari, dan beragam aktivitas petualangan seperti trail running, kayaking, hingga spiritual trekking, yang menjadi daya tarik wisatawan global.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, turut menyampaikan pentingnya sport tourism dalam mendongkrak sektor ekonomi kreatif dan pariwisata nasional.
“Negara seperti Jepang mampu menjadikan sport tourism sebagai penyumbang devisa terbesar kedua setelah industri. Mereka menarik hingga 60 juta turis mancanegara, sementara kita masih berkutat di angka 15 juta. Ini harus jadi refleksi dan pemacu semangat,” tegas Lamhot.
Ia juga menyatakan dukungan penuh dari Komisi VII agar Danau Toba menjadi tuan rumah event-event berskala internasional yang mampu mendongkrak kunjungan wisata dan pendapatan negara.
Menpora Dito Ariotedjo menyambut baik gagasan ini dan menegaskan komitmen Kemenpora untuk mendorong pengembangan sport tourism secara terpadu di kawasan Danau Toba.
“TOTK 2025 bisa menjadi etalase potensi Indonesia di mata dunia. Kami akan berkolaborasi lintas sektor untuk memastikan sport tourism tumbuh menjadi kekuatan baru dalam pariwisata Indonesia,” ungkapnya dilansir dari kemenporagoid.
Melalui TOTK, BPODT berupaya mentransformasikan Danau Toba menjadi destinasi aktif dan dinamis, di mana pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati alam, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan outdoor bertaraf internasional. TOTK menciptakan platform bagi sport tourism — wisata berbasis olahraga — yang kini menjadi tren global karena menggabungkan kebugaran, petualangan, dan eksplorasi budaya.
TOTK 2025 akan mempertemukan ribuan pelari dari berbagai negara, yang tidak hanya akan berlari menaklukkan jalur-jalur menantang di sekitar Danau Toba, tetapi juga akan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal, budaya, dan keindahan ekosistem Danau Toba. Ini sekaligus membuka peluang besar bagi pelaku UMKM, pengelola homestay, dan sektor ekonomi lokal lainnya.
Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, daerah, legislatif, dan komunitas olahraga, Trail of The Kings 2025 diharapkan mampu membawa Danau Toba menuju panggung dunia sebagai destinasi unggulan sport tourism. Danau Toba tidak lagi hanya menjadi tempat yang dikunjungi untuk beristirahat, tetapi juga menjadi medan petualangan, eksplorasi alam, dan koneksi budaya yang mampu menarik generasi wisatawan baru yang lebih aktif dan berorientasi pada pengalaman.(**)