Tolak Nepotisme, Kang Rey Tegaskan ‘Zero Rupiah’ dalam Proses Jabatan

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, secara resmi membuka pelaksanaan Tes Wawancara Uji Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemkab Subang, yang digelar di Laska Hotel, Ciater, Senin (4/8/2025).

SUBANG.pesanjabar.com  – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, secara resmi membuka pelaksanaan Tes Wawancara Uji Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemkab Subang, yang digelar di Laska Hotel, Ciater, Senin (4/8/2025). Ia hadir didampingi oleh Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi.

Kegiatan ini dipandu oleh Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Sekda Subang, H. Asep Nuroni, dan beranggotakan sejumlah tokoh seperti Dr. Ir. Ferry Sofwan Arif, H. Dadang Kurnianudin, Dr. Komir Bastaman, serta Prof. Dr. H. Karim.

Dalam sambutannya, Bupati Subang menegaskan bahwa uji kompetensi ini bukan sekadar proses administratif, melainkan bagian dari upaya strategis untuk membentuk birokrasi yang profesional dan berintegritas serta berorientasi pada pelayanan publik.

“Ini bukan soal administrasi belaka, tetapi soal penguatan ASN agar lebih profesional, berintegritas, dan melayani dengan optimal,” ujar Kang Rey.

Ia juga menyoroti pentingnya menanggapi aduan masyarakat yang masuk melalui media sosial sebagai indikator utama dalam mengevaluasi kinerja OPD. Menurutnya, setiap malam ia menyebarkan laporan aduan ke grup eselon II dan menuntut respons cepat dari jajarannya.

“Aduan masyarakat jadi acuan saya. Setiap malam saya kirim ke grup eselon II untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.

Guna menjaga akuntabilitas, ia juga menyampaikan bahwa evaluasi bulanan terhadap kinerja OPD akan terus dilakukan, dengan menyoroti mana yang bergerak cepat (“Ngabret”) dan mana yang belum maksimal.

“Saya umumkan setiap bulan. Semangat Ngabret itu harus diterjemahkan dalam pelayanan yang nyata,” tegasnya.

Kang Rey turut menekankan urgensi digitalisasi layanan pemerintahan guna memangkas birokrasi lambat dan meningkatkan efisiensi.

“Digitalisasi mempercepat informasi dan pelayanan. Kalau masih bergantung surat-menyurat, kita akan tertinggal,” ucapnya.

Ia berharap seluruh peserta mengikuti proses ujian dengan serius, karena hasilnya akan menjadi pertimbangan utama dalam kebijakan rotasi, mutasi, dan promosi pejabat.

“Ujikom ini jadi penentu arah karier ke depan. Ikuti dengan sungguh-sungguh,” pesannya.

Lebih lanjut, evaluasi berkala akan terus dilakukan setiap enam bulan. Promosi atau rotasi jabatan tak berhenti setelah ujian ini.

“Ini bukan akhir. Evaluasi tetap berlanjut secara periodik,” imbuhnya.

Menutup sambutannya, Kang Rey menegaskan komitmennya pada prinsip “zero rupiah” dalam setiap proses birokrasi. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba memengaruhi proses dengan pendekatan materi.

“Jangan coba-coba dekati saya pakai uang. Yang saya nilai adalah loyalitas, kapasitas, dan kompetensi,” tegasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintahannya bersama Wabup mengedepankan keterbukaan informasi sebagai bentuk integritas.

“Tak ada ruang gelap dalam pemerintahan. Semua transparan. Masyarakat harus tahu bahwa kami serius dan tak bermain-main,” tutupnya.

Acara ini dihadiri seluruh peserta uji kompetensi serta panitia seleksi. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *