Pemeriksaan dilakukan setahun sekali dan meliputi berbagai aspek kesehatan, menyesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan. Di antaranya pemeriksaan status gizi, tekanan darah, gula darah, kesehatan gigi, mata, telinga, kesehatan jiwa, hingga kesehatan reproduksi.
Dinkes akan bekerja sama dengan Puskesmas dan sekolah untuk pelaksanaan teknis. Orang tua akan diminta mengisi kuesioner kesehatan terlebih dahulu, yang nantinya menjadi dasar pemeriksaan. Tenaga medis akan datang ke sekolah membawa perlengkapan yang dibutuhkan, dibantu guru UKS dan PJOK dalam proses pengukuran.
“Program ini terbuka untuk semua tanpa kuota, dan kami harap bisa menjadi langkah preventif untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” tambah Nanik.
