Jakarta, Pesanjabar.com – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi, untuk menyukseskan program prioritas nasional, Sekolah Rakyat.
Hari ini, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono melakukan kunjungan ke Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) untuk sosialisasi dan mengajak sinergi dalam menyukseskan program ini. Dalam seminar bertajuk “Deep Learning, Sekolah Rakyat, dan Pemberdayaan Masyarakat” di Gedung Balairung UPGRIS, Agus Jabo menyampaikan harapannya agar UPGRIS dapat memasok guru-guru berkualitas untuk mengajar di Sekolah Rakyat yang akan dibuka pada tahun ajaran baru Juli mendatang.
Rekrutmen guru untuk Sekolah Rakyat telah dimulai dan saat ini sedang dalam tahap asesmen oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat diprioritaskan dari daerah asal, sebagaimana para muridnya, untuk memastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam pendidikan.
Agus Jabo menekankan bahwa guru Sekolah Rakyat harus memiliki karakter dan empati tinggi, terutama kepada masyarakat miskin, karena sekolah ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin. Secara nasional, sudah ada 65 titik Sekolah Rakyat yang siap dibuka untuk tahap pertama pada tahun ajaran baru Juli mendatang. Target selanjutnya adalah membuka 100 titik sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto, dengan harapan setiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu Sekolah Rakyat.
Setiap Sekolah Rakyat ditargetkan dapat menampung sekitar 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Sekolah ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti asrama, dapur, laboratorium, tempat ibadah, lapangan, dan area untuk kegiatan vokasi seperti peternakan dan perikanan.
Output yang diharapkan dari Sekolah Rakyat adalah menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki keilmuan, tetapi juga karakter kebangsaan, keagamaan, dan sosial, serta keterampilan yang dapat membantu mereka bekerja dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Universitas PGRI Semarang menyambut baik ajakan tersebut dan berkomitmen untuk berkontribusi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa. Mahasiswa yang melaksanakan KKN di Sekolah Rakyat diharapkan dapat mengasah soft skill dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dalam masyarakat.
Melalui kolaborasi antara Kemensos, perguruan tinggi, dan masyarakat, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi efektif dalam memutus rantai kemiskinan dan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin di Indonesia. **