“Sinkronisasi program ini menjadi momentum penting untuk memastikan efektivitas anggaran, mencegah duplikasi kegiatan, dan memperkuat tata kelola pembangunan yang efisien serta tepat sasaran,” imbuhnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bekasi berada di angka 77,8 poin, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2024 sebesar 5,17 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 8,78 persen, tingkat kemiskinan 4,36 persen, Rasio Gini sebesar 0,367, dan PDRB per kapita mencapai Rp128,7 juta.
Selain itu, pada laporan Triwulan II Tahun 2025, Kabupaten Bekasi tercatat sebagai salah satu dari tiga wilayah dengan kontribusi tertinggi terhadap PDRB Jawa Barat, bersama Kota Bandung dan Kabupaten Karawang. Adapun capaian pendapatan daerah menempatkan Kabupaten Bekasi di peringkat ke-15 dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Dalam arahannya, Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa pembangunan di Jawa Barat harus berorientasi pada hasil nyata, bukan sekadar formalitas perencanaan.
“Visi Jawa Barat 2025–2029 adalah Termaju, Berdaya Saing Dunia, dan Berkelanjutan. Ini bukan sekadar slogan, tetapi arah gerak bersama. Seluruh kabupaten dan kota harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan yang dinamis, produktif, dan adaptif terhadap perubahan global,” tegasnya.
Herman juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan hingga tingkat desa agar hasil pembangunan dapat dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat Jawa Barat. (****)
