Seskab, Mensos, dan Menteri PU Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani

kemensos.go.id/PESANJABAR
Seskab, Mensos, dan Menteri PU Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani

JAKARTA, Pesanjabar.com – Menjelang peluncuran program Sekolah Rakyat pada pertengahan Juli 2025, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indrawijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono melakukan peninjauan langsung ke Sentra Handayani di Jakarta, Minggu (29/6/2025).

Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang akan digunakan oleh siswa Sekolah Rakyat. Seskab Teddy secara langsung mengecek kondisi ruang kelas, asrama, ruang makan, dan fasilitas pendukung lainnya. Bahkan, ia mencoba tempat tidur dan bangku belajar guna memastikan kenyamanan dan kelayakan sarana belajar-mengajar.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menyampaikan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto dapat meresmikan langsung peluncuran Sekolah Rakyat.

“Kami mohon lewat Pak Teddy, Presiden Prabowo nanti, menyesuaikan waktu beliau, bisa meresmikan secara langsung Sekolah Rakyat,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Sekolah Rakyat merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian, bukan semata kerja Kementerian Sosial. Secara khusus, Gus Ipul mengapresiasi kecepatan dan dedikasi Kementerian Pekerjaan Umum yang telah mengerahkan lebih dari 100 pekerja secara bergiliran selama 24 jam dalam pembangunan sekolah di Sentra Handayani maupun titik-titik lain di seluruh Indonesia.

Sekolah Rakyat di Sentra Handayani diperuntukkan bagi jenjang SMP, dengan tiga rombongan belajar yang menampung total 75 siswa—terdiri atas 35 siswa laki-laki dan 40 siswa perempuan. Seluruh siswa berasal dari keluarga yang masuk dalam desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yaitu kategori masyarakat paling rentan secara ekonomi.

Berlokasi di lahan seluas 1,2 hektare, kompleks pendidikan ini telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti asrama putra-putri, ruang kelas, rumah guru, kantor guru, ruang makan, lapangan olahraga, hingga toilet yang ramah bagi penyandang disabilitas. Hingga akhir Juni 2025, progres pembangunan fisik telah mencapai 88,8 persen, sementara realisasi pekerjaan mencapai 92,6 persen. Pengerjaan ditargetkan rampung dalam sembilan hari ke depan.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan 100 sekolah pada tahap awal menelan anggaran sekitar Rp1,1 triliun. Ia menambahkan bahwa pembangunan tahap awal dan lanjutan secara nasional akan melibatkan lebih dari 2.000 pekerja dari berbagai daerah.

“Untuk 200 sekolah, estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp2 triliun dan melibatkan ribuan tenaga kerja lokal,” jelasnya.

Secara nasional, pembangunan Sekolah Rakyat tersebar di 100 titik, dengan total 395 rombongan belajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak (48 lokasi), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 lokasi). Rata-rata progres pembangunan saat ini telah mencapai 83 persen, dan beberapa titik bahkan mendekati 90 persen penyelesaian.

Pemerintah juga telah menyiapkan gelombang lanjutan program ini dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan serta 45 gedung milik pemerintah daerah. Tahap lanjutan akan mencakup 424 rombongan belajar, menampung 10.600 siswa, dan didukung oleh 2.180 guru serta 4.069 tenaga kependidikan.

Program Sekolah Rakyat akan diawali dengan masa matrikulasi pada 14 Juli 2025. Pemerintah berharap program ini dapat menjadi model pendidikan terintegrasi berbasis kerakyatan dan mempersempit kesenjangan sosial-ekonomi di kalangan masyarakat prasejahtera. (*)

Source: kemensos.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *