Dalam aspek pencarian, Polri mengerahkan 155 personel—125 dari Polresta Cilacap dan 30 dari Brimob—dengan sistem shift untuk menjaga stamina. Empat anjing pelacak dari Polda Jateng, Polresta Banyumas, dan Polres Temanggung terus melakukan penandaan titik yang diduga menjadi lokasi korban. Setiap sinyal dari K9 langsung ditindaklanjuti dengan pemasangan patok dan penggalian manual demi keamanan petugas. Di beberapa area rawan, Polri menyiapkan alat pemantau retakan tanah sebagai sistem peringatan dini bagi personel di bawah. Selain itu, anggota Sabhara dan Lantas mengatur arus kendaraan bantuan agar distribusi logistik tidak terhambat, sementara tim lain melakukan pembersihan manual terhadap semak dan pohon yang menghalangi jalur tim SAR.
Hingga hari ini, total sembilan korban telah ditemukan dan seluruhnya berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI. Dari 20 warga yang dilaporkan hilang, masih ada 11 korban yang dalam proses pencarian. Upaya pencarian kini semakin terarah berkat analisis pola longsoran pada hari sebelumnya. Tim DVI tetap siaga penuh untuk memproses setiap temuan baru. Sementara itu, pelayanan kesehatan dan pendampingan psikologis terus dilakukan di area pengungsian guna memastikan seluruh warga selamat memperoleh dukungan yang mereka butuhkan.
Kapolresta Cilacap menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen Polri untuk terus bekerja bersama BPBD, Basarnas, TNI, serta relawan hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Masyarakat juga diminta tetap tenang, menjauhi zona tebing rawan, dan mematuhi instruksi petugas demi keselamatan bersama. (**)












