“Sekolah Rakyat tidak hanya memberi akses pendidikan, tapi juga membuat keluarga mandiri. Anak belajar, orang tuanya terlindungi dan punya usaha,” jelas Gus Ipul. Tahun ini, 16 ribu siswa telah terlibat di 166 titik, dan pada 2028 ditargetkan mencapai 300 ribu siswa.
Dalam paparan kinerjanya, Gus Ipul juga merinci capaian perlindungan sosial sepanjang tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo. Total bantuan sosial tahun 2025 mencapai Rp110,7 triliun, mencakup Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, hingga stimulus ekonomi untuk lebih dari 35 juta penerima manfaat.
Selain itu, Kemensos mencatat kemajuan pada program pemberdayaan masyarakat di daerah prioritas, seperti pembangunan rumah layak huni, taman lansia, sentra UMKM, hingga revitalisasi sungai di beberapa kota.
Di sisi lain, untuk program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) yang menyasar anak yatim, lansia, dan penyandang disabilitas, lebih dari 134 ribu penerima manfaat telah mendapatkan bantuan, termasuk permakanan dan alat bantu disabilitas.
Gus Ipul juga menyoroti penguatan sumber daya manusia sosial dengan akreditasi terhadap 1.795 lembaga kesejahteraan dan pelatihan bagi 11.610 masyarakat.
Menurutnya, capaian ini membuktikan bahwa pembangunan sosial kini bergerak dengan prinsip keberpihakan, kolaborasi, dan keberlanjutan. “Presiden mengajarkan bahwa cinta Indonesia bukan hanya diucapkan, tapi diwujudkan lewat kebijakan yang menyentuh kehidupan rakyat,” pungkasnya. (**)












