Kang Akur, sapaan akrab Wabup, menekankan pemerataan manfaat program di seluruh sekolah serta memastikan kelompok ibu hamil, menyusui, dan balita (3B) ikut mendapatkan manfaat.
“Kelompok 3B harus jadi prioritas, karena merekalah calon generasi emas Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan terdapat 122 dapur SPPG aktif dan 33 lainnya sedang melengkapi izin. Dengan nilai perputaran dana Rp900 juta–Rp1 miliar per dapur per bulan, potensi ekonomi Subang dari MBG mencapai Rp1,4 triliun per tahun.
“Perekonomian harus berputar di Subang. Bahan pangan seperti sayur dan telur harus dibeli dari petani lokal untuk memperkuat koperasi dan menekan inflasi,” tegasnya.
Wabup menutup arahannya dengan harapan agar semua pihak menjaga sinergi, komunikasi dengan media, dan kelestarian lingkungan.
“Kita ingin Subang menjadi daerah dengan zero case keracunan. Program ini tanggung jawab bersama untuk menyiapkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Rapat ditutup dengan sesi diskusi bersama dan dihadiri pula oleh Dandim 0605/Subang, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra, Forkopimda, serta organisasi mitra pelaksana MBG Kabupaten Subang. (**)
