JAKARTA, Pesanjabar.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten menjunjung prinsip nonblok dan mendorong penyelesaian damai atas konflik global. Hal ini ia sampaikan dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).
Dalam forum bergengsi yang dihadiri para pemimpin dunia, pengusaha global, dan akademisi internasional itu, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya diplomasi dan dialog dalam menjaga stabilitas global. Ia kembali mengangkat inisiatif Indonesia dalam menawarkan gencatan senjata atas konflik Ukraina dua tahun lalu.
“Dalam konflik Ukraina, kami pernah mengusulkan gencatan senjata langsung di lokasi. Saat itu, respons dari pihak Rusia sangat terbuka dan positif,” ujar Presiden.
Ia kemudian mengutip contoh Semenanjung Korea sebagai bentuk nyata keberhasilan gencatan senjata yang efektif, meski tanpa penyelesaian formal. Zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Selatan menurutnya mampu menciptakan kedamaian yang stabil dengan pengawasan dari PBB.
“Perang Korea belum secara resmi berakhir, tapi situasi damai dapat tercipta melalui kesepakatan gencatan senjata yang dijaga bersama,” tambahnya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia akan tetap berpegang pada pendekatan non-blok, tidak memihak, dan akan terus memainkan peran aktif dalam mengupayakan perdamaian internasional.
“Kami percaya pada jalan diplomasi. Indonesia tidak akan tunduk pada tekanan kekuatan manapun, tetapi akan terus mendorong penyelesaian damai,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, isu stabilitas kawasan Timur Tengah, termasuk Iran, turut menjadi pembahasan penting.
“Rusia punya pengaruh besar di kawasan, khususnya terhadap Iran. Saya kira Rusia berperan penting dalam menurunkan ketegangan di sana. Kami ingin solusi damai bagi semua pihak,” jelas Presiden kepada awak media.
SPIEF 2025 sendiri menjadi ajang strategis bagi berbagai negara dalam mendiskusikan isu global seperti investasi, ketahanan pangan, dan keamanan geopolitik. Kehadiran Presiden Prabowo menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam mendorong tatanan dunia yang damai dan berkeadilan.(**)