Presiden menekankan bahwa program ini bertujuan memberi kesempatan pendidikan layak bagi anak-anak dari kelompok ekonomi terbawah. Calon peserta didik akan diverifikasi melalui data dari Kementerian Sosial, Kementerian PAN-RB, dan Badan Pusat Statistik, guna memastikan bantuan tepat sasaran.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menampilkan kisah inspiratif seorang anak bernama Naila, yang berasal dari keluarga berpenghasilan kurang dari satu juta rupiah per bulan. Meski hidup dalam keterbatasan, Naila tetap semangat belajar dan ceria. Sosok Naila dijadikan simbol perjuangan Presiden untuk memperbaiki nasib anak-anak dari keluarga tidak mampu di seluruh Indonesia.