Posyandu Bukan Sekadar Pelayanan Dasar, Tapi Garda Terdepan Kesehatan Keluarga

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldy, S.IP., menghadiri kegiatan Advokasi, Koordinasi, dan Bimbingan Teknis (Bintek) bagi para pembina Posyandu yang digelar di Lembah Ciater Resort, Selasa (22/7/2025).

SUBANG. pesanjabar.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldy, S.IP., menghadiri kegiatan Advokasi, Koordinasi, dan Bimbingan Teknis (Bintek) bagi para pembina Posyandu yang digelar di Lembah Ciater Resort, Selasa (22/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 96 peserta dari unsur tim pembina Posyandu tingkat kabupaten, kecamatan, serta sejumlah perangkat daerah (OPD) terkait. Bintek berlangsung selama empat hari hingga 25 Juli 2025.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Meity Damayanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa arah baru transformasi pelayanan kesehatan primer menitikberatkan pada tiga hal: penguatan upaya promotif dan preventif, pendekatan pelayanan yang menyeluruh, serta optimalisasi sistem pemantauan wilayah setempat (PWS). Ia juga menekankan pentingnya menyusun langkah lanjutan berupa rencana aksi agar Posyandu benar-benar menjadi bagian penting dari Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan, baik yang secara langsung terlibat dalam pembinaan Posyandu maupun tidak, bisa ikut aktif memperkuat keberadaan Posyandu sebagai layanan kesehatan yang berkelanjutan,” ujar dr. Meity.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Subang, Ny. Ega Anjani Reynaldy, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan upaya konkret untuk meningkatkan kualitas kelembagaan Posyandu.

“Pelayanan kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tugas sektor kesehatan, melainkan juga menjadi tanggung jawab sosial dan keluarga. Di sinilah pentingnya sinergi antara PKK dan Posyandu bersama masyarakat,” tuturnya.

Ia menambahkan, transformasi layanan primer merupakan bagian dari enam pilar reformasi sistem kesehatan nasional yang harus dijalankan secara menyeluruh, inklusif, dan berfokus pada aspek pencegahan.

“Peran Posyandu dan pustu sekarang harus lebih signifikan. Mereka bukan lagi sekadar tempat pelayanan dasar, tapi harus tampil sebagai garda terdepan dalam layanan kesehatan berbasis keluarga, mulai dari bayi hingga lansia,” tegasnya.

Ega juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penyamaan persepsi untuk memperkuat kapasitas kader, mengintegrasikan program, dan memastikan keberlanjutan layanan kesehatan berbasis masyarakat.

“Kita perlu memperkuat kapasitas pembina dan kader Posyandu, menyatukan langkah lintas sektor, serta menjaga semangat gotong royong sebagai kunci keberhasilan Posyandu,” ujarnya menutup sambutan.

Dalam kegiatan ini, hadir pula sebagai narasumber Delsi Taurustiati, SKM, MKM, Med.Sc., serta para kepala bidang dari Dinas Kesehatan Subang dan pejabat eselon III dan IV yang tergabung dalam tim pembina Posyandu. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *