Polisi Periksa 10 Orang Terkait Tragedi Syukuran Pernikahan di Garut

tribratanews.polri.go.id/PESANJABAR
Sebanyak 10 orang telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait insiden tragis dalam acara syukuran pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Peristiwa yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Garut pada Jumat (18/7/2025)

GARUT. pesanjabar.com – Sebanyak 10 orang telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait insiden tragis dalam acara syukuran pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Peristiwa yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Garut pada Jumat (18/7/2025) itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan 27 lainnya pingsan akibat berdesakan saat antre makanan.

Acara yang digelar untuk merayakan pernikahan Maula Akbar Mulyadi dan Putri Karlina, yang merupakan Wakil Bupati Garut sekaligus anak dari Kapolda Metro Jaya, menyediakan sekitar 5.000 porsi makanan. Ribuan warga memadati lokasi, dan situasi memanas saat mereka berebut masuk melalui salah satu pintu gerbang pendopo.

Beredar rekaman video di media sosial yang memperlihatkan kerumunan warga dari berbagai usia saling dorong hingga beberapa di antaranya terinjak dan tak sadarkan diri.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan terhadap panitia penyelenggara, anggota kepolisian, Satpol PP, sopir ambulans, hingga tenaga medis yang menangani korban. Pemeriksaan tersebut berlangsung dari Jumat hingga Sabtu (19/7/2025).

Tiga korban meninggal dunia dalam insiden tersebut adalah Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan Bripka Cecep Bahri (39). Sedangkan 27 warga lainnya dilaporkan pingsan karena kehabisan oksigen saat berdesakan.

“Penanganan kasus ini kini telah dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat,” ungkap AKP Joko.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menambahkan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dan perkembangan informasi terbaru kemungkinan bisa disampaikan pada Selasa (22/7/2025).

Di sisi lain, Maula Akbar Mulyadi menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban. Ia menegaskan bahwa dirinya dan istri tak pernah berniat mencelakakan siapa pun, dan niat awal hanya untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.

“Kami sangat berduka. Tidak ada pengumuman resmi mengenai pembagian makanan. Kami hanya berniat berbagi kepada warga yang hadir,” kata Maula. (**)

Source: tribratanews.polri.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *