Setelah beraksi, pelaku membersihkan bercak darah, membawa kabur uang, dua mobil, dan perhiasan. Pipa besi yang digunakan dibuang ke Sungai Cimanuk. Polisi kemudian menangkap keduanya di Surabaya ketika hendak kabur menjadi anak buah kapal.
Kapolres Indramayu AKBP Fajar Gemilang menyebut pihaknya masih menyelidiki apakah R memang berniat membunuh seluruh korban sejak awal. Kasat Reskrim AKP Muchammad Arwin menambahkan, pelaku dan korban hanya sebatas saling kenal dan pernah bekerja bersama.
Kasus ini terungkap setelah warga mencium bau busuk dari rumah korban. Ema (55), kerabat keluarga, curiga karena mereka tak bisa dihubungi. Saat rumah didobrak, bau menyengat tercium dari gundukan tanah di bawah pohon nangka. Ternyata itu jasad Sahroni yang terlihat sebagian tubuhnya.
Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam peristiwa tragis yang mengejutkan warga Indramayu ini. (****)