NTT. pesanjabar.com 25 Juni 2025 – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menunjukkan kesungguhan dalam menangani dampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi sejak 17 Juni lalu dan masih berstatus Level IV (Awas).
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, mewakili Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengerahkan seluruh potensi dan personel sejak awal kejadian. Tujuannya untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat proses penanganan bencana.
Ada lima langkah strategis yang dijalankan oleh Polda NTT dan jajaran:
Pembersihan Jalur Vital
Petugas membersihkan abu vulkanik dari jalan utama, termasuk jalur Maumere-Larantuka, guna menjamin kelancaran arus kendaraan dan distribusi bantuan.
Layanan di Pengungsian
Kepolisian aktif membantu di posko-posko pengungsian, mulai dari pendataan pengungsi, distribusi logistik, dapur umum, hingga pengamanan lokasi.
Patroli Wilayah Terdampak
Untuk menghindari tindak kejahatan di area pemukiman kosong, patroli rutin terus digelar guna memberikan rasa aman bagi warga.
Edukasi Zona Merah
Petugas secara langsung memberikan edukasi kepada warga di sekitar zona rawan agar tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pemerintah dan petugas.
Distribusi dan Evakuasi
Armada dan personel dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan serta melakukan evakuasi darurat, termasuk bantuan yang dibawa langsung oleh Kapolda saat mengunjungi pengungsian di Konga.
Seluruh langkah ini dilaksanakan secara terpadu bersama BPBD, PVMBG, serta lembaga lainnya untuk memastikan informasi yang disampaikan kepada masyarakat cepat dan akurat.
“Kami mengimbau warga tetap tenang dan mengikuti informasi resmi. Jangan mudah percaya informasi palsu. Polri sepenuhnya hadir untuk masyarakat,” tegas Kombes Henry.
Dengan mengusung semangat “Polri untuk Masyarakat”, Polda NTT tak hanya berfokus pada pengamanan, tetapi juga aktif dalam upaya kemanusiaan dan pemulihan sosial. Kombes Henry menambahkan, “Kami akan terus turun ke lapangan. Ini bukan sekadar tugas, tapi juga panggilan kemanusiaan.”
