INDARAMAYU.pesanjabar.com – 16 Agustus 2025, emilihan Kuwu (Pilwu) di Kabupaten Indramayu tahun 2025 akan menjadi tonggak baru dalam sejarah demokrasi desa. Untuk pertama kalinya, proses pemungutan suara akan menggunakan sistem digital berbasis hybrid yang tetap mempertahankan tradisi lokal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat, Ade Afriandi, menjelaskan bahwa penerapan digitalisasi dilakukan secara bertahap agar sesuai dengan kondisi masyarakat.
“Sejak 2025, pemilihan kepala desa di Jawa Barat diarahkan menggunakan teknologi digital. Namun karena literasi digital warga belum merata, maka diterapkan sistem hybrid dengan tetap mempertahankan undangan fisik,” jelas Ade saat bertemu Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, Jumat (15/8/2025).
Dengan sistem ini, warga tetap menerima surat undangan, tetapi saat hadir di TPS cukup memindai barcode untuk dapat memilih melalui bilik suara digital. Menurut Ade, pendekatan ini diambil agar semua lapisan masyarakat bisa ikut serta tanpa hambatan teknologi.
“Kami tetap mengakomodasi kearifan lokal. Masyarakat masih menghendaki undangan fisik, maka hal itu tetap kami berikan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mempersiapkan pelaksanaan Pilwu digital ini dengan matang.
“Pilwu tahun ini akan menjadi sejarah pertama bagi demokrasi desa di Indramayu. Karena itu, kita lakukan persiapan dan simulasi semaksimal mungkin,” ungkapnya. (****)
