“Saya mulai mengajar sejak 2002, bahkan istri saya juga guru honorer. Kami hanya berharap aspirasi ini didengar dan segera ada kepastian, setidaknya diangkat menjadi PPPK atau CPNS. Itu akan jadi kado terbesar bagi kami para guru madrasah,” tuturnya penuh harap.
Momentum Tuntutan Kesejahteraan
Aksi ribuan guru madrasah ini diharapkan menjadi titik awal menuju kesejahteraan yang lebih adil. Walau masih berstatus honorer, mereka tetap konsisten mendidik generasi bangsa. Kini, harapan besar mereka diarahkan kepada DPRD Sumedang, pemerintah daerah, dan Kementerian Agama agar pengabdian panjang selama puluhan tahun memperoleh kepastian hukum serta kesejahteraan yang layak. (****)