SUBANG.pesanjabar.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Subang menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) pada Selasa, 30 Juli 2025, bertempat di Aula Dinas PMD Kabupaten Subang. Sebanyak 90 peserta dari 90 desa mengikuti kegiatan ini.
Bimtek secara resmi dibuka oleh Nugroho Hendro Widyatmoko, selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat DPMD Subang. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas LPM sebagai mitra strategis pemerintah desa dalam menggerakkan pembangunan berbasis partisipasi dan potensi lokal.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap LPM semakin memahami perannya sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat, serta mampu bersinergi dengan pemerintah desa dalam menyusun dan melaksanakan program-program pembangunan,” ujar Nugroho.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni:
- Akhmad Basuni, M.Si, Dosen Universitas Subang,
- Hj. Masriah, S.Ag, Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Desa,
- Yan Endah Nur’ani, SP, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat.
Salah satu peserta, Yepi dari LPM Desa Cibogo, mengajukan pertanyaan tentang bagaimana strategi memberdayakan LPM agar benar-benar berfungsi optimal di masyarakat. Menjawab hal tersebut, Akhmad Basuni menjelaskan bahwa langkah pertama adalah penguatan internal LPM melalui pemahaman visi dan peran mereka sebagai pelaku utama pembangunan di tingkat desa.
“LPM bukan hanya pelengkap struktur, tapi mitra strategis pemerintah desa. Mereka harus aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan. Perlu sinergi dengan pemerintah desa, BPD, dan tokoh masyarakat,” ungkap Akhmad.
Senada dengan itu, Hj. Masriah menyampaikan bahwa LPM juga harus mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan. Menurutnya, LPM bisa menjadi media edukasi sosial di desa, sekaligus penghubung antara aspirasi warga dan arah kebijakan desa.
Sementara itu, Yan Endah Nur’ani, SP menegaskan bahwa LPM seharusnya berperan sebagai inisiator dan motor penggerak masyarakat dalam pembangunan. Ia menekankan pentingnya peran aktif LPM dalam menggali potensi, mengidentifikasi kebutuhan, serta menyusun solusi lokal melalui musyawarah desa.
“LPM harus bisa menjadi jembatan dan penggerak. Jangan hanya menunggu arahan, tapi aktif mengusulkan ide dan inisiatif pembangunan. Sinergi dan jejaring adalah kunci agar keberadaan LPM benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Yan Endah.
Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta terlibat dalam diskusi yang membahas pengalaman dan tantangan di lapangan. Diharapkan, Bimtek ini dapat memperkuat kapasitas dan semangat LPM dalam mewujudkan pembangunan desa yang partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan. (**)