Pelatihan Pendamping PKH Gelombang Kelima, Fokus pada Sekolah Rakyat dan Validasi Data DTSEN

kemensos.go.id/PESANJABAR
Pelatihan Pendamping PKH Gelombang Kelima, Fokus pada Sekolah Rakyat dan Validasi Data DTSEN

Jakarta, Pesanjabar.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan faktor utama dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan bahwa para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) harus menjalankan tugasnya secara profesional dengan penekanan pada perubahan sosial yang berkelanjutan, terutama melalui pencapaian program Sekolah Rakyat dan pembaruan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Secara kuantitatif, kinerja pendamping diukur dari jumlah KPM yang berhasil graduasi. Tapi secara kualitatif, kita melihat sejauh mana mereka berhasil mendorong keluarga menjadi mandiri dan tidak kembali jatuh miskin,” ujar Gus Ipul saat membuka pelatihan Pendamping PKH gelombang kelima secara daring, Jumat (13/6), yang diikuti oleh 2.816 peserta.

Gus Ipul menyampaikan tujuh pesan signifikan, antara lain agar para pendamping berperan sebagai agen perubahan sosial serta sebagai perwakilan negara untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Pendamping PKH bukan hanya pelaksana teknis, tapi agen perubahan. Kalian adalah perpanjangan tangan negara bagi masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.

Ia juga meminta agar pendamping memberikan dukungan kepada program Sekolah Rakyat dengan cara mengidentifikasi dan merekomendasikan anak-anak berasal dari keluarga yang sangat miskin.

“Tugas pendamping adalah mengidentifikasi dan merekomendasikan anak-anak yang layak. Pastikan prosesnya transparan, datangi langsung rumahnya,” ujarnya.

Selain itu, Gus Ipul mengarahkan para pendamping agar rajin melakukan verifikasi dan validasi data DTSEN di area lapangan untuk memastikan keakuratan data.

“DTSEN yang akurat hanya bisa terwujud jika pendamping benar-benar terlibat dalam pengecekan langsung. Kita bantu BPS dalam proses pemutakhiran data yang kini dilakukan setiap tiga bulan,” jelasnya.

Target graduasi minimal 10 KPM per pendamping setiap tahunnya, harus di jalankan konsisten.

“Perjuangkan Keadilan Data Jika menemukan penerima bantuan yang tidak layak atau keluarga miskin yang belum terdata, pendamping wajib melapor. Kita harus pastikan keadilan dalam data, karena di situlah keadilan bantuan dimulai,” kata Gus Ipul.

Selain itu, Gus Ipul juga minta para pendamping selalu menjaga Integritas dan Kedisiplinan. “Pendamping adalah wajah Kemensos di akar rumput. Hindari pungli, konflik kepentingan, dan penyimpangan. Tugas kalian menentukan wajah negara di mata rakyat,” tegasnya.

“Kuncinya ada pada dua hal: Sekolah Rakyat dan DTSEN. Kita bekerja di jalur yang sama untuk masa depan anak-anak Indonesia,” ujar Gus Ipul.

Tak hanya itu, Gus Ipul juga meminta para pendamping menjadi penyebar informasi positif dan pelurus hoaks. “Jadilah barisan terdepan dalam menyampaikan kebenaran, khususnya seputar program negara dan program Kemensos.”

Ia juga menyampaikan salam dari Presiden Prabowo kepada para penerima manfaat. “Presiden sangat peduli dan memberikan perhatian besar lewat berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat miskin, tak hanya di Kemensos, tapi juga di kementerian lainnya.”

Terakhir, Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi. “Bangun koordinasi yang kuat dengan pemda dan para pemangku kepentingan. Tak semua bisa berada di pusat kebijakan, tapi pendampinglah yang hadir langsung di depan rakyat.”

“Teruslah bekerja dengan hati. Setiap langkah kalian adalah wujud hadirnya negara. Terima kasih atas kerja baik selama ini. Ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, jangan main-main,” pungkasnya.

Pelatihan ini dilaksanakan di enam tempat balai pelatihan Kemensos dengan jumlah peserta sebanyak 2. 816 orang dari berbagai wilayah seperti Banjarmasin, Makassar, Padang, Yogyakarta, Bandung, dan Jayapura. (**)

Source: kemensos.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *