Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora), melalui Kabid Pariwisata Pa Agus Muslim, menyampaikan rencana pengembangan destinasi wisata berbasis desa dengan konsep “3H” (hiburan, heritage, healing). Hutan Mangrupa akan diusulkan menjadi desa wisata, dan pihaknya mendorong agar Desa Patimban segera mengajukan SK penetapan sebagai Desa Wisata Bahari kepada Bupati.
Kecamatan Pusakanagara, melalui Kasie Trantib Pa Dadan, mengusulkan agar peluncuran resmi Program Bangga Suka Desa diselaraskan dengan Hari Ulang Tahun Desa Patimban pada 29 Agustus 2025. Kecamatan menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
Universitas Subang (UNSUB), melalui Dr. Tita dari Fakultas Pertanian, menyampaikan bahwa produk unggulan Patimban harus selaras dengan prinsip gizi dan edukasi anak. Ia juga mendorong pengolahan limbah organik dan anorganik menjadi energi terbarukan yang dapat diintegrasikan dengan inovasi DP2KBP3A seperti program SITAMPAN.
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D), diwakili Kabid Litbang Bu Eti Marayati, mengungkapkan bahwa Patimban kini menjadi salah satu kawasan strategis yang masuk dalam program riset nasional yang didanai BRIN dan IPB. Hal ini menjadi peluang besar untuk pengembangan desa berbasis sains dan teknologi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), melalui Kabid SMP Bu Leni, menyoroti ketimpangan peminat antar sekolah di Patimban yang disebabkan oleh keterbatasan akses jalan. Ia juga menegaskan perlunya penanganan cepat terhadap kasus perundungan siswa di sekolah.
DP2KBP3A, melalui Kabid KB Hj. Rosmayati, menekankan integrasi Kampung Keluarga Berkualitas ke dalam Bangga Suka Desa, melalui kolaborasi lintas sektor bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan. Ia juga mengusulkan Forum Bangga Suka Desa segera menyepakati dasar operasional lintas stakeholder agar program dapat berjalan optimal.
Tindak Lanjut dan Komitmen Bersama
Rapat menyepakati bahwa rencana aksi, draft SK penandatanganan oleh Bupati, serta persiapan launching Bangga Suka Desa akan difinalisasi melalui forum internal para stakeholder. Komitmen kuat dari seluruh pihak menjadi pondasi utama dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Desa Patimban.
Proses koordinasi ini membuktikan bahwa sinergi lintas sektor bukan sekadar jargon, melainkan kekuatan nyata dalam menghadirkan inovasi pembangunan berbasis potensi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
sejumlah OPD seperti BUMD PDAM, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes) tidak dapat hadir dalam forum ini karena berhalangan. Namun demikian, pihak penyelenggara memastikan bahwa masukan dan keterlibatan ketiga instansi tersebut tetap akan diakomodasi dalam forum lanjutan dan tahapan implementasi selanjutnya.(**)
