Bupati Subang yang akrab disapa Kang Rey menegaskan bahwa keberadaan museum harus dimanfaatkan sebagai ruang edukasi. Menurutnya, museum memiliki peran strategis dalam menanamkan kecintaan terhadap sejarah dan budaya lokal. Ia juga mengajak sekolah-sekolah untuk memanfaatkan Museum Subang sebagai destinasi pembelajaran, terutama setelah adanya surat edaran Gubernur Jawa Barat terkait larangan study tour ke luar daerah.
“Banyak peninggalan bersejarah luar biasa di Wisma Karya yang harus terus dilestarikan agar generasi muda tidak kehilangan identitas sejarahnya. Ke depan, museum ini akan kita perbaiki dan kembangkan agar lebih menarik, khususnya bagi anak-anak,” ungkap Kang Rey.
Selain menyasar sekolah, Bupati juga mengajak masyarakat umum untuk lebih mengenal Museum Subang. Menurutnya, banyak warga Subang yang mengetahui gedung Wisma Karya, tetapi belum benar-benar memahami koleksi dan cerita sejarah di dalamnya.
“Mari kita manfaatkan museum ini. Sesekali berkunjung, melihat langsung peninggalan dari masa Hindu, Islam, hingga era perjuangan kemerdekaan. Museum adalah ruang edukasi bersama yang dapat memperkuat kecintaan kita terhadap Subang dan Indonesia,” ujarnya.
Dengan peninjauan ini, Bupati berharap Museum Subang semakin dikenal luas, tidak hanya sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai destinasi wisata edukasi yang mampu memperkuat identitas, menumbuhkan kebanggaan, serta menanamkan nilai kebangsaan pada generasi muda. (**)
