Dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iin Raseptina selaku panitia KIJB mengapresiasi capaian Subang.
“Tahun ini ada kategori baru khusus sekolah, dan MTsN 1 Subang langsung menembus tiga besar. Ini prestasi yang membanggakan dan semoga menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya,” ucapnya.
Dalam arahannya, Sekda Subang, H. Asep Nuroni, menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap penguatan ekosistem inovasi di semua lini.
“Inovasi Sanatsu sudah terdaftar HAKI. Ini bukti komitmen Pemkab Subang dalam melindungi karya anak daerah. Subang kini bergerak dari agraris menuju industrial, dan inovasi semacam ini penting untuk menjembatani perubahan itu,” tegasnya.

Kepala MTsN 1 Subang, H. Jijib Mujiburohman, S.Ag., M.Pd., menjelaskan bahwa Sanatsu merupakan inovasi sabun ramah lingkungan berbahan limbah kulit nanas.
“Subang dikenal sebagai kota nanas. Dari situ lahir ide membuat sabun cair dan sabun kertas dari kulit nanas. Kini kami sudah juara tingkat kabupaten dan masuk 18 besar di provinsi,” ungkapnya optimis.
Pembimbing inovasi, Yeyet Rosmiati, bersama tiga siswi peneliti muda — Queeni Alimah Goni Zalzalali Wal Ikrom, Windi Rahma Ayu, dan Ajeng Naura Istiqomah — menjelaskan proses pembuatan Sanatsu yang memanfaatkan ekstrak kulit nanas tanpa bahan alkohol.
Produk ini telah dipasarkan di koperasi sekolah dengan harga terjangkau antara Rp2.000–Rp16.000.
“Selain mendukung ekonomi sirkular, kami ingin menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa,” ujar Yeyet.
Acara ditutup dengan peninjauan langsung oleh tim juri KIJB Jawa Barat terhadap proses produksi Sabun Nanas Tsanawiyah Satu.
Diharapkan inovasi unggulan Kabupaten Subang seperti Apo Desa Mayangan dan Sanatsu dapat terus mengharumkan nama daerah dan menjadi inspirasi bagi inovator muda di masa mendatang. (**)






