SUBANG. pesanjabar.con – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang kembali menggelar Pelayanan Medis Operatif Wanita (MOW) di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Hoediyono, Lanud Suryadarma – Kalijati, pada Rabu (24/07/2025). Kegiatan ini merupakan pelayanan MOW kedua di tahun 2025 sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan tepat sasaran.
Sebanyak 293 akseptor ditargetkan dalam program ini sesuai dengan alokasi anggaran dari pemerintah pusat. Pada tahap pertama sebelumnya, DP2KBP3A berhasil menjaring 200 akseptor. Dengan tambahan pelayanan di tahap kedua ini, diharapkan sisa 93 akseptor dapat terpenuhi.
Kepala Bidang Keluarga Berencana DP2KBP3A, Rosmayati, SKM., MM., mengungkapkan bahwa animo masyarakat terhadap layanan MOW cukup tinggi. Namun demikian, jumlah layanan tetap harus disesuaikan dengan batasan anggaran yang tersedia. “Kemarin tahap pertama kita hanya sampai 200 akseptor, dan sekarang tinggal 93. Sebenarnya minatnya bisa lebih dari itu, hanya saja kita dibatasi anggaran,” jelasnya.
Rosmayati juga menekankan pentingnya proses pendampingan pasca tindakan MOW, termasuk konseling berkelanjutan dan pemantauan kondisi kesehatan akseptor oleh penyuluh serta petugas lapangan. “Pasca MOW, kami tetap melakukan konseling dan pendampingan untuk memastikan akseptor mendapatkan edukasi dan layanan kesehatan yang menyeluruh,” tambahnya.
Guna menjaring akseptor secara efektif, DP2KBP3A menerapkan sejumlah strategi seperti penguatan kapasitas tenaga lapangan, pembinaan rutin, serta penyuluhan secara kelompok maupun individu. Kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan kader juga menjadi bagian dari pendekatan humanis yang dilakukan.
Salah satu akseptor, Neng, menyampaikan alasannya mengikuti MOW. “Saya memilih MOW karena ingin berhenti minum pil KB. Untuk jangka panjang, ini lebih baik untuk kesehatan saya dan masa depan keluarga,” ungkapnya.