JAKARTA.pesanjabar.com – Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa makna kemerdekaan sejati tidak hanya diukur dari kesejahteraan fisik semata, melainkan juga dari kematangan spiritual serta harmonisnya kehidupan sosial.
“Setiap zaman melahirkan pahlawan Indonesia. Selalu ada pejuang di setiap pergerakan masa, dari dulu hingga kini,” kata Menag dalam pesannya memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, dilansir dari laman resmi RRI, Sabtu (16/8/2025).
Ia mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan semangat kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. “Mari bersama para pejuang masa kini kita wujudkan kemerdekaan hakiki. Tidak hanya sejahtera secara fisik, tetapi juga spiritual dan sosial,” tegasnya.
Menurut Nasaruddin, sejak awal kemerdekaan, unsur spiritual begitu melekat dalam perjuangan bangsa. “Kemerdekaan ini diraih atas berkat rahmat Allah Yang Maha Esa yang harus kita syukuri,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa sejarah kemerdekaan menyimpan kisah jutaan pahlawan yang memberikan teladan melalui perjuangan, baik dalam merebut, mempertahankan, maupun mengisi kemerdekaan. Nilai-nilai perjuangan itu, lanjutnya, sarat dengan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, hingga keadilan sosial.
“Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi penting untuk menjaga bangsa yang majemuk seperti zamrud khatulistiwa ini. Dengan itu, Indonesia dapat tetap utuh, terlindungi, maju, sejahtera, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.
Menutup pesannya, Menag mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus mengibarkan Sang Saka Merah Putih sebagai simbol persatuan, kedaulatan, sekaligus komitmen membangun bangsa.
“Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia. Mari bersatu, berdaulat, serta mewujudkan rakyat sejahtera dan Indonesia maju,” pungkasnya. (**)