Budaya  

Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025: Kementerian Kebudayaan Tegaskan Komitmen Majukan Sastra Indonesia

kemenbud.go.id/PESANJABAR
Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025: Kementerian Kebudayaan Tegaskan Komitmen Majukan Sastra Indonesia

Daftar Panjang Kategori Novel:

  • Ajengan Anjing – Ridwan Malik

  • BEK: Sebuah Novel – Mahfud Ikhwan

  • Duri dan Kutuk – Cicilia Oday

  • Ingatan Ikan-ikan – Sasti Gotama

  • Inyik Balang – Andre Septiawan

  • Mari Pergi Lebih Jauh – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

  • Matthes – Alan TH

  • Oni Jouska – Asep Ardian

  • Paya Nie: Sebuah Novel – Ida Fitri

  • Taksi Malam – T. Agus Khaidir

Para Pemenang 2025

  • Kategori Cerpen: Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu – Sasti Gotama

  • Kategori Puisi: Hantu Padang – Esha Tegar Putra

  • Kategori Novel: Duri dan Kutuk – Cicilia Oday

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan, yang memberikan ucapan selamat kepada para pemenang, nominator, serta pihak penyelenggara. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem sastra nasional.

“Melalui kerja kolaboratif antara kementerian, komunitas, dan para penulis, kita bisa memperluas jangkauan dan dampak sastra,” tutur Fadli Zon.

Distribusi Buku dan Komitmen Jangka Panjang

Sebagai bagian dari dukungan nyata, Kementerian Kebudayaan akan membeli buku para pemenang senilai Rp25 juta untuk didistribusikan ke sekolah, komunitas, perpustakaan, dan taman baca masyarakat. Langkah ini bertujuan agar karya sastra berkualitas dapat diakses lebih luas.

Delapan Program Strategis Sastra 2025

Sejalan dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan menetapkan delapan program strategis sastra tahun 2025:

  1. Laboratorium Penerjemah Sastra

  2. Laboratorium Promotor Sastra

  3. Penerjemahan Karya Sastra

  4. Penguatan Festival Sastra

  5. Penguatan Komunitas Sastra

  6. Manajemen Talenta Nasional Bidang Sastra

  7. Pengembangan Sastra Berbasis IP (Intellectual Property)

  8. Promosi Sastra di Kancah Internasional

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus kurator acara, Nezar Patria, turut hadir dan menyampaikan pentingnya membangun ekosistem sastra yang kuat dan berkelanjutan. Hadir pula sejumlah tokoh seperti Annisa Rengganis (Staf Khusus Menbud), Andi Syamsu Rijal (Direktur Pengembangan Budaya Digital), dan Pratiwi Juliani (Ketua YRKI).

Menutup sambutannya, Menbud Fadli menekankan urgensi penerjemahan karya sastra Indonesia untuk memastikan kesinambungan budaya di tingkat global. “Kita harus menjembatani warisan sastra Indonesia agar dikenal dunia,” tegasnya. (*)

Laman: 1 2

Source: kemenbud.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *