JAKARTA.pesanjabar.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Fithra Faisal, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki tujuan utama untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Program ini bukan sekadar pemenuhan gizi, melainkan investasi jangka panjang dalam meningkatkan kemampuan penyerapan ilmu dan keterampilan masyarakat yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Fithra, manfaat program MBG juga diarahkan untuk mendukung perkembangan kognitif siswa. “Dengan gizi yang tercukupi, kecerdasan generasi muda dapat berkembang lebih baik dan memberi dampak signifikan bagi daya saing bangsa,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Selain berdampak pada jangka panjang, program ini juga memberi manfaat langsung dengan meringankan pengeluaran rumah tangga, khususnya bagi keluarga menengah ke bawah. Fithra mencontohkan, keluarga dengan dua anak bisa menghemat hingga Rp600 ribu per bulan dari biaya makan siang melalui program MBG.
Hingga Agustus 2025, penerima manfaat program MBG tercatat sekitar 12–20 juta orang dari target 85 juta. Fithra mengakui dampak langsung program belum sepenuhnya terasa karena jangkauan masih terbatas serta berbeda karakteristik dengan bantuan tunai. Namun, secara nyata beban pengeluaran rumah tangga telah berkurang karena orang tua tidak lagi menanggung biaya makan anak di sekolah.
Selain memberikan makanan bergizi, pemerintah juga memanfaatkan program ini untuk memperkuat sektor pendidikan. Hingga Agustus 2025, program MBG telah membuka sekitar 290 ribu lapangan kerja baru. Pemerintah pun mengalokasikan anggaran Rp757,8 miliar untuk renovasi 800 madrasah dan 11.686 sekolah, serta peningkatan kualitas tenaga pendidik.
“Tidak hanya siswanya yang mendapat makan, tapi sekolahnya diperbaiki dan gurunya ditingkatkan kapasitasnya. Dengan begitu, kualitas hidup masyarakat bisa meningkat secara menyeluruh,” pungkas Fithra. (**)