Subang, Pesanjabar.com – 27 September 2025 Mahasiswa Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian Universitas Subang menyelenggarakan rangkaian kegiatan reflektif sekaligus edukatif dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. Dengan mengusung tema “Petani Tangguh, Panen Terjaga”, acara ini bertujuan untuk menegaskan kembali peran vital petani sebagai penjaga ketahanan pangan bangsa serta mengajak mahasiswa agar lebih peduli terhadap kesejahteraan petani Indonesia.
Rangkaian kegiatan diawali dengan lomba baca puisi bertemakan pertanian, yang menjadi ruang ekspresi bagi mahasiswa untuk menyuarakan jerit, harapan, dan perjuangan petani. Kemudian, digelar sesi review buku tentang pertanian yang menjadi ruang diskusi kritis untuk memperluas wawasan mengenai persoalan agraria, kedaulatan pangan, hingga tantangan distribusi hasil pertanian.
Selanjutnya, ditayangkan film dokumenter “Samin vs Semen” karya Dwi Laksono yang mengangkat kisah perlawanan rakyat Kendeng menjaga tanah mereka dari gempuran industri. Pemutaran film ini menjadi cermin bahwa isu agraria adalah persoalan yang menyentuh kepentingan seluruh masyarakat.
Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian Universitas subang, Farid, menyampaikan: “Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai ruang refleksi sekaligus pembelajaran. Petani bukan semata-mata terkait produksi pangan, melainkan juga berkaitan dengan keadilan sosial serta keberlanjutan hidup bangsa”.
Melalui lomba puisi, review buku, dan pemutaran film, kami berupaya mengajak mahasiswa lebih dekat dengan realitas perjuangan petani. Harapannya, generasi muda tidak sekadar menjadi penonton, tetapi juga turut terlibat dalam memperjuangkan kedaulatan pangan Indonesia.
Sebagai rangkaian terakhir, mahasiswa Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian Universitas Subang menegaskan pernyataan sikap. “Penderitaan petani hari ini akibat ketidakadilan agraria, harga hasil tani yang tidak adil, serta lemahnya keberpihakan negara. Kami menuntut kebijakan yang melindungi petani, menjamin akses tanah, pupuk, dan pasar, serta menegakkan kedaulatan pangan”. Kami berkomitmen mengawal perjuangan petani, sebab perjuangan petani adalah perjuangan kita semua. Hidup Petani! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!”
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap momentum Hari Tani Nasional tidak hanya menjadi peringatan seremonial, tetapi juga pemicu kesadaran kolektif untuk memperjuangkan hak-hak petani sebagai pahlawan pangan bangsa.
