Biaya Terjangkau dan Kuliah Fleksibel
Program RPL Universitas Subang juga dirancang dengan sistem pembelajaran hybrid, yaitu gabungan antara daring dan tatap muka sesuai kebutuhan mahasiswa, khususnya yang sudah bekerja.
Dari sisi biaya, RPL tergolong sangat hemat karena mahasiswa hanya membayar UKT dan UKV untuk SKS yang belum dikonversi. “Secara hitungan, ini sangat ekonomis. Yang punya pengalaman kerja dan pelatihan cukup bisa mengurangi hampir setengah dari total SKS yang harus ditempuh,” terang Deddy.
Berikut beberapa keunggulan utama program RPL di Universitas Subang:
- Waktu kuliah lebih cepat: S1 dapat diselesaikan dalam 2 tahun.
- Biaya lebih hemat: Karena jumlah SKS yang harus ditempuh lebih sedikit.
- Fleksibel: Sistem kuliah hybrid, cocok untuk mahasiswa yang bekerja.
- Legal dan Terverifikasi: Hanya program studi akreditasi minimal B yang bisa menyelenggarakan RPL.
Persyaratan RPL dan Program Studi yang Tersedia
Untuk mengikuti program ini, calon mahasiswa harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Lulusan SMA atau sederajat.
- Menyerahkan fotokopi KTP, KK, ijazah, dan transkrip nilai.
- Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun yang dibuktikan dengan dokumen pendukung.
Adapun program studi jalur RPL yang tersedia di Universitas Subang, antara lain:
- S1 Administrasi Publik
- S1 Administrasi Bisnis
- D3 Administrasi Keuangan
- S1 Sistem Informasi
- S1 Ilmu Komunikasi
- S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (FKIP)
- S2 Magister Ilmu Administrasi
Wakil Rektor juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Subang mendukung penuh peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan tinggi, bahkan membuka peluang bantuan pembiayaan untuk ASN yang mengikuti program ini.
“Pak Bupati sangat mendukung pengembangan SDM. Silakan ajukan bantuan pembiayaan, karena ini bagian dari komitmen bersama untuk membangun Subang yang lebih maju,” katanya.
Program ini pun mulai menarik minat calon mahasiswa dari luar daerah seperti Banten dan Jakarta, menandakan bahwa RPL di Universitas Subang memiliki jangkauan dan potensi pengembangan yang luas.
“Ini kesempatan emas. Waktunya singkat, biayanya terjangkau, dan manfaatnya besar. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan,” pungkasnya. (**)