SUBANG. pesanjabar.com — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Kelompok 4 Universitas Subang (UNSUB) di Desa Gardusayang, Kecamatan Cisalak, menjalankan program inovatif dalam pengelolaan lingkungan. Bersama Kelompok Tani setempat, mereka mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi keberlanjutan pertanian lokal.
Program ini lahir dari keprihatinan atas meningkatnya volume sampah organik yang belum dikelola optimal. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKNM berupaya memberikan solusi praktis yang tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mendukung kesuburan tanah dan produktivitas pertanian di desa.
Sinergi Mahasiswa dan Kelompok Tani
Pengolahan sampah organik dilakukan secara kolaboratif dengan Kelompok Tani Gardusayang. Mahasiswa dibantu oleh Ibu Hilda Aulia Rachman, SP selaku Penyuluh Pertanian Desa Gardusayang memberikan pelatihan pembuatan kompos mulai dari tahap pemilahan, pencacahan bahan organik, pencampuran dengan aktivator alami, hingga proses fermentasi. Pendekatan partisipatif ini bertujuan agar warga dapat menguasai teknik pengolahan dan menerapkannya secara mandiri setelah program KKNM berakhir.
Manfaat Kompos untuk Pertanian Berkelanjutan
Pupuk kompos yang dihasilkan memiliki kandungan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, kompos membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap air, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Hal ini sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus efisien secara ekonomi.
Dampak Lingkungan dan Ekonomi
Dengan memanfaatkan sampah organik menjadi kompos, jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dapat berkurang signifikan. Selain itu, produk kompos berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga jika dikemas dan dipasarkan. Program ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan, tetapi juga peluang ekonomi.
Dukungan dari Kelompok tani
Ketua kelompok tani, bapak Tatang menyambut baik inisiatif mahasiswa KKNM UNSUB ini. Ia menilai kegiatan tersebut dapat menciptakan lingkungan bersih dan pertanian produktif. “Kami berharap program ini menjadi kebiasaan baru warga dan bisa terus berkembang meski KKNM telah usai,” ujarnya.
Program pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos oleh mahasiswa KKNM Kelompok 4 Universitas Subang di Desa Gardusayang, Kecamatan Cisalak, membuktikan bahwa sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dapat menghadirkan solusi nyata untuk masalah lingkungan dan pertanian. Langkah kreatif ini tidak hanya menciptakan desa yang lebih bersih, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi baru bagi warga. (**)