Depok, Pesanjabar.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI kembali menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Pesan ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dunia Usaha Antikorupsi bertajuk “Mewujudkan Dunia Usaha Antikorupsi melalui Penanaman Nilai-Nilai Integritas”, yang digelar di aula Gedung BJB, Kota Depok, Rabu (18/6/2025).
Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Madya KPK RI, David Sepriwasa, mengungkapkan bahwa kontribusi pelaku usaha sangat krusial dalam menggerakkan agenda antikorupsi nasional. Menurutnya, data KPK menunjukkan bahwa sektor swasta menyumbang jumlah pelaku korupsi terbesar, disusul oleh aparatur sipil negara.
“Ini menjadi perhatian serius bagi kita. Dunia usaha harus menjadi garda terdepan dalam mencegah korupsi. Bimtek ini bertujuan memberi pemahaman serta strategi kepada pelaku usaha agar bisa menghindari dan melawan tindak pidana korupsi,” jelas David.
Ia juga menyoroti pentingnya pelaporan jika ditemukan indikasi korupsi. KPK menyediakan sarana pelaporan yang aman melalui KPK Whistleblower System (KWS), yang menjamin kerahasiaan identitas pelapor.
“Kami ingin pelaku usaha merasa aman ketika melaporkan dugaan korupsi. Identitas mereka akan dilindungi,” tambahnya.
Lebih lanjut, David menekankan bahwa semangat antikorupsi seharusnya tumbuh dari level tertinggi dalam struktur perusahaan. Kepemimpinan yang berintegritas menjadi panutan penting untuk seluruh elemen organisasi.
“Jangan jadi korban, dan jangan jadi pelaku. Integritas harus dimulai dari pimpinan agar bisa jadi contoh nyata bagi semua,” tegasnya.
Ia pun berharap para pelaku usaha di Depok menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan tidak membiarkan praktik korupsi menjadi hal yang lumrah.
“Jangan membiasakan yang salah, tapi biasakan yang benar. Mari kita jaga integritas bersama,” tutupnya. (**)