SUBANG. pesanjabar.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi, Amir Arief, menggelar kuliah umum bertajuk “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” di Universitas Subang, Sabtu (19/7/2025). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Lt. 2 Kampus 1 Universitas Subang ini menjadi bagian dari roadshow nasional KPK dalam menyosialisasikan nilai-nilai antikorupsi kepada generasi muda.
Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari lingkungan kampus, di antaranya Rektor Universitas Subang Dr. Drs. H. Komir Bastaman, SH., M.Si, Ketua Yayasan Kutawaringin Dr. Drs. H. Ahmad Sobari, M.Si, dan Pengawas Yayasan Dr. Drs. H. Yayat Sudrajat, M.Si. Turut hadir pula para wakil rektor, dekan, dosen, tenaga kependidikan, serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Dalam paparannya, Amir Arief menyoroti berbagai bentuk perilaku koruptif di dunia pendidikan, seperti proposal palsu, gratifikasi kepada dosen, mark up uang kuliah atau buku, hingga penyalahgunaan dana beasiswa. Ia juga mengingatkan bahwa tindakan tidak jujur yang dianggap sepele seperti mencontek, titip absen, terlambat masuk kelas, atau plagiat merupakan bibit perilaku koruptif yang perlu dicegah sejak dini.
Menguatkan pesan tersebut, Rektor Universitas Subang menyampaikan pentingnya membangun karakter mahasiswa melalui kejujuran dan integritas.
“Kita berharap kepada adik-adik mahasiswa untuk mulai membangun nilai kejujuran sejak usia muda. Kejujuran adalah pondasi utama dalam kehidupan. Dimulai dari hal-hal sederhana seperti tidak mencontek saat ujian, tidak saling bertanya ketika ujian berlangsung, datang kuliah tepat waktu, dan mengerjakan tugas dengan mandiri,” ujar Rektor.
“Hal kecil seperti itu mungkin terlihat sepele, tapi justru bisa menjadi pondasi yang sangat penting dalam membentuk karakter dan integritas. Nilai-nilai itu kelak akan terbawa dalam kehidupan pribadi, profesional, bahkan dalam kontribusi terhadap bangsa,” lanjutnya.
Ia juga menekankan bahwa budaya kejujuran harus menjadi komitmen bersama seluruh elemen kampus, termasuk dosen. “Dosen harus memberikan penilaian secara objektif dan adil, tanpa keberpihakan atau dendam. Jika semua pihak menjunjung tinggi kejujuran, manfaatnya akan sangat besar. Insya Allah, kejujuran yang ditanamkan sejak dini akan membentuk generasi yang kuat, berintegritas, dan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kutawaringin, Dr. Drs. H. Ahmad Sobari, M.Si, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara KPK dan Universitas Subang.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran KPK di Universitas Subang. Kegiatan ini sejalan dengan visi Yayasan Kutawaringin dalam menciptakan lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan etika. Pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak dini, dan kampus adalah tempat yang sangat tepat untuk memulainya,” ungkapnya.
“Semoga kegiatan ini tidak berhenti hanya sebagai seremoni, tetapi menjadi awal dari gerakan berkelanjutan di lingkungan kampus untuk membudayakan kejujuran dan integritas,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Universitas Subang bersama Yayasan Kutawaringin menegaskan komitmennya untuk mendukung gerakan nasional antikorupsi, sekaligus membangun ekosistem pendidikan yang bersih, jujur, dan berintegritas. (**)