Turut hadir sebagai narasumber, Mochamad Rizky Fauzie Ramadhan, Ketua Bumi Inovasi Maggot Subang, yang memaparkan solusi pengelolaan sampah organik berbasis maggot. Inovasi ini dinilai mampu mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menghasilkan nilai ekonomi baru.
Sementara itu, Cece Rahman, S.Sos., Pengendali Lingkungan Ahli Muda dari DLH Kabupaten Subang, menjelaskan bahwa kerja sama ini sangat sejalan dengan kebijakan daerah. Ia merujuk pada Instruksi Bupati Subang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Desa dan Kelurahan, serta Surat Edaran Nomor 600.4.1/1255/DLH tentang Gerakan Jum’at Bersih (Jumsih).
“Instruksi Bupati sudah sangat jelas: setiap desa harus membentuk minimal tiga bank sampah, memfasilitasi TPS 3R di tingkat kecamatan, dan melibatkan petugas pengelola di tingkat RT/RW. Gerakan Jum’at Bersih juga harus menjadi budaya, bukan hanya formalitas,” tegas Cece.
Namun ia juga mengakui bahwa kondisi pengelolaan sampah di lapangan masih menghadapi tantangan.
“Perlu diketahui bahwa sampai hari ini, pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup masih bersifat konvensional. Artinya, kita baru sebatas memindahkan masalah dari lingkungan rumah tangga ke TPS, lalu ke TPA. Belum sampai pada pengurangan dan pengolahan dari sumbernya,” tambahnya.
“Dengan budaya bersih yang ditanamkan melalui Jumsih dan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, kita sedang membangun fondasi lingkungan yang aman untuk generasi mendatang,” tutupnya.
Kepala Desa Gambarsari, Sunarlan, turut memberikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antara mahasiswa dan DLH.
“Saya atas nama perangkat desa ingin menyampaikan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup yang telah hadir dan mendampingi kegiatan ini. Dan saya sebagai kepala desa juga menyampaikan kepada bawahan saya, bahwa semua harus dimulai dari diri sendiri dulu,” ucapnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga. Selain menerima materi, masyarakat juga aktif dalam sesi diskusi dan penyampaian aspirasi terkait pengelolaan sampah dan lingkungan sekitar.
Melalui kerja sama antara KKNM Universitas Subang dan DLH Subang, diharapkan terbangun kesadaran kolektif dan perubahan nyata menuju Desa Gambarsari yang bersih, sehat, dan mandiri secara lingkungan. (**)
mantap lanjutkan