SUBANG. pesanjabar.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Subang (UNSUB) Yon A, melakukan kunjungan dan diskusi bersama Kepala Puskesmas Legonkulon, Dr. Agung, pada Jumat (18/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi sekaligus membahas strategi pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Legonkulon.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Agung memaparkan kondisi terkini mengenai penyebaran DBD dan chikungunya yang mengalami peningkatan signifikan di musim kemarau. Ia menekankan bahwa penyebaran virus DBD sangat mudah terjadi, terlebih dengan banyaknya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Memang sekarang demam berdarah dan chikungunya sedang banyak, penyebarannya lewat nyamuk,” jelasnya.
Dr. Agung juga menjelaskan bahwa keterbatasan alat fogging menjadi kendala tersendiri di puskesmas. Menurutnya, prosedur pengajuan fogging dari Dinas Kesehatan cukup ketat, dan biasanya hanya dilakukan jika terdapat pasien positif DBD yang meninggal dunia atau ada instruksi langsung dari instansi terkait.
Meski begitu, ia membuka peluang bagi masyarakat atau komunitas seperti mahasiswa KKNM untuk menyelenggarakan fogging secara mandiri, asalkan diawali dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan didukung dokumentasi yang lengkap. “Kalau mau mengadakan sendiri, ya bisa saja. Tapi harus ada PSN sebelumnya dan didokumentasikan,” tambahnya.
Mahasiswa KKNM Yon A UNSUB yang hadir dalam diskusi ini menyambut baik arahan tersebut dan berkomitmen untuk turut mengedukasi masyarakat sekitar mengenai pentingnya PSN dan 3M Plus, yakni menguras, menutup, mengubur barang bekas, serta perlindungan diri dengan obat nyamuk atau abate.
Menurut Dr. Agung, upaya preventif seperti 3M Plus jauh lebih efektif dibanding fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa dan efektif dalam hitungan hari. Ia juga mengingatkan bahwa nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD, aktif menggigit di pagi, siang, dan sore hari.
“Nyamuk demam berdarah menggigitnya pagi, siang, dan sore. Kalau malam bukan nyamuk demam berdarah,” ungkapnya.
Diskusi ini menjadi bagian dari langkah awal mahasiswa KKNM UNSUB dalam merancang program edukasi kesehatan lingkungan bagi warga sekitar posko. Dengan dukungan dari Puskesmas Legonkulon, mereka berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menekan penyebaran DBD di wilayah tersebut. (**)