Menurut data Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, bencana berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa. Dari jumlah tersebut, 84 jiwa dari 26 KK masih mengungsi di Desa Pasirmunjul. Total 72 rumah dilaporkan mengalami kerusakan, dengan luas area terdampak mencapai 18.757,15 meter persegi.
Sebagai langkah pengamanan, aliran listrik di lokasi bencana dipadamkan sementara. Petugas juga telah memasang garis pengaman, melakukan monitoring potensi gerakan tanah lanjutan, serta membantu proses evakuasi warga ke kantor desa.
Tanah longsor pertama terjadi pada Minggu, 20 April 2025, dan diikuti oleh pergerakan tanah susulan pada 23 April, 19 Mei, serta 11 Juni pukul 20.32 WIB. Bencana ini dipicu oleh faktor cuaca ekstrem, lereng curam tanpa vegetasi yang memadai, dan sistem drainase yang kurang berfungsi optimal.
Lokasi terdampak mencakup Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya di Desa Pasirmunjul, yang termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah kategori menengah. **