BANDUNG.pesanjabar.com – Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) menjadi strategi Pemkot Bandung dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat. Tidak hanya soal pengendalian penduduk, program ini juga menyentuh aspek pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial budaya, hingga pemberdayaan masyarakat di tingkat kampung.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Anhar Hadian, menjelaskan dalam talkshow Radio Sonata (28/8) bahwa Kampung KB pertama kali diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2016 dengan nama Kampung Keluarga Berencana. Sejak 2020, konsepnya diperluas menjadi Kampung Keluarga Berkualitas.
“Kampung KB mendorong lahirnya keluarga sehat, cerdas, sejahtera, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Basisnya kerja, integrasi, dan pemberdayaan,” ujarnya.
Menurut Anhar, program ini sejalan dengan visi nasional, seperti penciptaan lapangan kerja, pengembangan kewirausahaan, dan peningkatan kualitas SDM. “Keluarga berkualitas adalah kunci lahirnya SDM unggul,” tambahnya.
Ketua Tim Kerja Komunikasi, Informasi, Edukasi, Advokasi, dan Penggerakan DPPKB Kota Bandung, Lina Yulistina, menegaskan Kampung KB bukan hanya soal keluarga berencana. “Program ini menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan, dari pendidikan, sosial budaya, lingkungan, hingga penguatan ekonomi keluarga,” katanya.
Berbagai inovasi telah hadir di tingkat kampung, seperti Rumah DataKu sebagai pusat informasi keluarga serta Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang fokus pada gizi dan kesehatan. Dengan program ini, Pemkot Bandung berharap lahir generasi sehat, berkarakter, dan mendukung visi Bandung sebagai kota cageur, bageur, pinter, singer, tur utama. (****)
