Agama  

Innalillahi wa inna ilayhi raji’un Keluarga Besar Pesantren Krapyak, PBNU, Berduka atas Wafatnya Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali Maksum

SAE/PESANJABAR
Sabtu 28 Juni 2025 – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Nahdlatul Ulama, serta para alumni dan murid. Telah berpulang ke rahmatullah Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali Maksum pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025 pukul 04.50 WIB, di RS Dharmais Jakarta.

YOGYAKARTA. pesanjabar.com – Sabtu 28 Juni 2025 – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Nahdlatul Ulama, serta para alumni dan murid. Telah berpulang ke rahmatullah Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali Maksum pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025 pukul 04.50 WIB, di RS Dharmais Jakarta.

Almarhumah dikenal sebagai Pengasuh Bait Tahfidz An-Nafisah, PP Krapyak Yogyakarta, serta anggota A’wan Syuriah PBNU. Ia juga merupakan putri keempat dari KH Ali Maksum dan Nyai Hj. Hasyimah Munawwir, dua tokoh besar yang meletakkan fondasi kuat dalam dunia pesantren dan keilmuan Islam di Indonesia.

Lahir di Bantul, 18 Agustus 1954, Nyai Nafisah mengabdikan hidupnya untuk pendidikan Al-Qur’an dan penguatan karakter santri. Ia menempuh pendidikan keagamaan sejak kecil di Krapyak, melanjutkan ke Pesantren Al-Hidayat Lasem, serta memperdalam kitab kuning di Pondok Kempek, Cirebon.

Ahli Qur’an, Figur Bersahaja, dan Teladan Perempuan Masa Kini

Sebagai pendidik, Nyai Nafisah sangat dikenal dengan kedisiplinan, ketegasan penuh kelembutan, dan kepeduliannya yang tinggi terhadap kebersihan serta kerapian lingkungan pondok. Ia turun langsung memantau kondisi harian santri, mengawasi dengan ketulusan seorang ibu.

Salah satu pesan yang melekat kuat dari beliau adalah:

“Dadi santri iku ojo kagetan, ojo gumunan”
(Jadi santri jangan mudah terkejut dan jangan mudah terheran-heran)

Doa dan Belasungkawa

Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai kalangan. Segenap keluarga besar HALQIMUNA (Himpunan Alumni Komplek Q PP Al Munawwir), Sanad Krapyak dan Ikasemalia 96 (Alumni Aliyah) Krapyak Yogyakarta menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian beliau.

“Kami, keluarga besar Ikasemalia 96 Krapyak Yogyakarta, turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya guru kami tercinta, Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali. Semoga amal kebaikan dan perjuangan beliau menjadi cahaya penerang di alam kubur, serta mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَثْوَاهَا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، آمِينَ.

Warisan Keilmuan dan Keteladanan

Wafatnya Nyai Hj. Durroh Nafisah meninggalkan kesedihan mendalam, namun juga menegaskan bahwa warisan ilmunya akan terus hidup dalam setiap huruf Al-Qur’an yang dihafal para santri, setiap amal yang diajarkan, dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan.

Selamat jalan, Ibu Nyai. Khidmah dan cintamu kepada Al-Qur’an adalah cahaya yang tak pernah padam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *