Setelah infrastruktur jalan tuntas, fokus pembangunan akan diarahkan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Targetnya, 40 puskesmas di Subang mampu menangani hingga 180 jenis penyakit sehingga masyarakat tidak selalu perlu dirujuk ke RSUD. “Kami juga ingin memastikan kualitas pendidikan di Subang meningkat signifikan pada 2028,” tegasnya.
Selain mengandalkan APBD, Kang Rey membuka peluang kolaborasi dengan dunia usaha melalui program CSR. “Subang tidak bisa maju sendirian. Dukungan perusahaan yang beroperasi di Subang juga sangat dibutuhkan,” katanya.
Ia juga menyoroti reformasi birokrasi. Mulai November 2025, layanan kependudukan seperti pembuatan KTP, KK, akta kelahiran, hingga surat kematian akan tersedia di setiap kecamatan tanpa pungutan biaya. “Masyarakat harus mendapatkan layanan cepat, mudah, dan bebas pungli. Itulah wujud nyata Subang Ngabret,” tandasnya.
Menutup sesi podcast, Kang Rey menyampaikan tiga kriteria penting yang wajib dimiliki pejabat dan ASN Subang, yaitu mampu bekerja cepat, berintegritas tanpa pamrih, serta loyal terhadap kepemimpinan. “Dengan semangat ini, Subang siap melaju lebih cepat, lebih hebat, dan lebih sejahtera,” pungkasnya. (**)