HUT ke-80 RI: Semangat Kemerdekaan Menggema dari Lapangan hingga Lini Masa Digital

bisnis.com/PESANJABAR
kemerdekaan Ke-80 RI 17 Agustus 2025. Logo HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Dok Kemensesneg RI

REDAKSI.pesanjabar.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 menjadi momen istimewa yang dirayakan penuh semangat di seluruh penjuru negeri. Dari Sabang hingga Merauke, masyarakat tumpah ruah mengekspresikan rasa syukur, hormat, dan cinta tanah air melalui berbagai cara.

Di tingkat desa hingga perkotaan, suasana kemerdekaan terasa nyata. Bendera merah putih berkibar di depan rumah, jalan utama dihiasi umbul-umbul, sementara gapura dihias dengan cat warna-warni dan lampu hias. Anak-anak dengan riang mengikuti lomba tradisional seperti balap karung, tarik tambang, hingga panjat pinang, yang menjadi ikon khas perayaan setiap Agustusan.

Upacara pengibaran bendera Merah Putih tetap menjadi puncak perayaan. Sekolah, kantor pemerintahan, instansi swasta, hingga komunitas warga menggelar prosesi khidmat yang diikuti dengan penuh rasa nasionalisme. Di tingkat nasional, Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta berlangsung megah, disaksikan masyarakat melalui siaran televisi maupun kanal digital.

Kemerdekaan dalam Gaya Generasi Digital

Yang membedakan perayaan kali ini dengan masa lalu adalah semaraknya perayaan digital. Media sosial seperti Instagram, TikTok, X (Twitter), dan WhatsApp kini menjadi “panggung baru” bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk menunjukkan rasa cinta kepada Indonesia.

Unggahan bertema kemerdekaan membanjiri linimasa sejak awal Agustus. Ada yang mengunggah foto diri dengan latar merah putih, video kreatif bernuansa perjuangan, hingga caption singkat penuh makna.

Bagi generasi milenial dan Gen Z, caption singkat nan estetik menjadi pilihan, misalnya “merdeka, selalu.”, “80 years strong.”, atau “merah putih, selamanya.”

Untuk kalangan religius, nuansa Islami lebih dominan, seperti “alhamdulillah atas nikmat kemerdekaan ini” atau “doa untuk negeri, semoga selalu damai dan berjaya.”

Sementara itu, ada pula yang memilih gaya humor ringan, misalnya “merdeka itu bebas, tapi jangan bebasin aku ya.”

Di era digital, ekspresi nasionalisme mengalami pergeseran bentuk. Jika dahulu semangat kebangsaan lebih banyak diwujudkan melalui upacara resmi atau karya sastra panjang, kini generasi muda lebih memilih cara yang sederhana namun bermakna. Mereka menyalurkan rasa cinta tanah air lewat caption singkat dan kreatif di media sosial.

Laman: 1 2

Source: bisnis.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *