SIDOARJO, Pesanjabar.com — Pencarian korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terus berlanjut hingga Minggu (5/10/2025) malam. Tim SAR gabungan masih bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi korban yang tertimbun di bawah puing bangunan.
Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), memastikan seluruh tim tetap siaga dan berkoordinasi secara intens di lapangan.
“Pencarian tidak berhenti. Setiap sektor kami sisir dengan hati-hati karena struktur bangunan masih labil. Tim akan terus bekerja sampai seluruh korban ditemukan,” ujar Yudhi dalam keterangan resminya, Minggu malam.
Selama operasi pencarian hari ketujuh, tim berhasil mengevakuasi 27 korban, termasuk tiga potongan tubuh (body part) dari reruntuhan musala pesantren yang ambruk pada awal pekan lalu. Fokus pencarian berada di sektor A1 hingga A4, di mana sebagian besar puing masih menimbun area utama bangunan.
Menjelang malam, pencarian dilakukan semakin intensif. Dalam rentang waktu antara pukul 19.24 hingga 21.47 WIB, tim SAR kembali menemukan tujuh jenazah tambahan di sektor A2 dan A3, sehingga total korban yang ditemukan pada hari itu mencapai 27 orang.
Berdasarkan data terbaru, hingga hari ketujuh (H+7) operasi pencarian, jumlah korban tercatat sebagai berikut:
Total korban: 157 orang
Selamat: 104 orang
Meninggal dunia: 53 orang
Yudhi menyampaikan bahwa proses pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh titik reruntuhan dipastikan aman dan bersih.
“Kami menggunakan kombinasi alat berat dan pencarian manual. Tim medis serta DVI juga bersiaga di lokasi untuk identifikasi setiap jenazah,” jelasnya.
Hingga pukul 22.00 WIB, kegiatan evakuasi masih berlangsung. Petugas terus memindahkan puing bangunan dengan bantuan alat berat, sementara penerangan tambahan dipasang agar pencarian dapat dilakukan hingga dini hari.
Suasana duka masih menyelimuti Posko Utama Buduran, tempat keluarga korban menunggu kabar tentang anggota keluarganya yang belum ditemukan. Operasi SAR besar-besaran ini melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta berbagai unsur masyarakat yang turut membantu proses pencarian dan evakuasi. (*)